Kasih Sayang Orangtua Tak Lekang oleh Waktu



Orangtuaku Adalah Guru Sepanjang Waktu

Memiliki darah seni dari kedua orangtua rasanya alhamdulillaaah sekali. Bapak yang guru seni rupa dan musik, sedangkan ibuk guru seni lukis. Saya senang bisa diajarkan seni dari orangtua tanpa harus ikut kursus, hehe.. Apalagi kursus musik, tau sendirikan pasti bayarnya so expensive, hihi..

Ibuk saya itu..

Ibuk saya itu, adalah anak kedua dari 8 bersaudara. Suka bersih-bersih, suka kerapian, gercep kalau ada apa-apa, suka gemesin cucu-cucunya, sangat sederhana, tegas, pemberani, dan bisa baca karakter orang (salah satunya suami saya, hihi). Ibuk saya itu pengkoleksi jaket dan kacamata hitam. Jadi, ibuk saya itu nggak pede kalo kemana-mana nggak pakai jaket dan kacamata hitam. Kalau lagi di luar rumah aja ya, hehe..

Ibuk saya itu setiap satu minggu sekali membuka kelas gratis menggambar dan mewarnai khusus untuk anak-anak sekitar rumah, atau kadang juga mereka datang dari luar kampung saya. Jadi, setiap Sabtu atau Minggu, kadang juga hari biasa, tergantung sama jadwal yang ibuk saya buat.

Karena beliau juga masih mengajar di salah satu Sekolah Dasar yang nggak jauh dari rumah. Kalau mengajar di luar beliau mematok tarif ya, begitupun kalau menjadi guru private. Tapi kalau untuk datang ke rumah, beliau sepenuhnya menggratiskan biaya apapun.

Ibuk juga sempat bikin usaha sepatu lukis. Kalau nggak salah, sepatu lukis pernah booming sekitar tahun 2009. Dan saya juga harus punya dong sepatu lukisnya, hehe.. Oleh karena saya suka doraemon, jadilah saya request gambar ini, hehe..

Sangking senangnya punya sepatu lukis, jadi saya pakai sepatu ini pas jalan sama temen-temen, ngampus, ngedate, dan kemana-mana. Sampai sekarang, sepatu ini juga masih tersimpan baik di dalam kotak sepatu lain, hanya saja ukurannya jadi agak sempit, dan cat sepatunya mulai mengelupas, huhu..

Sayangnya, bisnis ini cuma berjalan lebih muda dari seumur jagung. Lantaran media yang dipakai adalah sepatu, jadi ibuk banyak nemui kesulitan, karena memang harus detailkan gambarnya. Lagian, ibuk lebih memilih dan terbiasa melukis di atas kertas, kanvas, dan tembok.

Sepatu Lukis Doraemon, Sepatu Lukis, Sepatu Doraemon

Sepatu Lukis Bunga, Sepatu Lukis, Sepatu Lukis Cantik
Sepatu orderan dari Surabaya

Sepatu Lukis Zynga Poker, Sepatu Lukis
Sepatu orderan murid les ibuk yang sedang tergila-gila sama poker kala itu, haha

Sepatu Lukis Senja, Sepatu Lukis, Sepatu Lukis Cantik
Sepatu orderan seorang anak pantai
Sepatu Lukis Barbie, Sepatu Lukis, Sepatu Lukis Cantik
Sepatu orderan murid ibuk penggemar Barbie

Toolsnya sendiri, ibuk lebih memilih menggambar dan mewarnai dengan crayon. Asalkan crayonnya berkualitas. Memang sedikit lebih mahal sih, tapi dijamin bikin gambar jadi makin bagus, bahkan bisa untuk menggambar di tembok, haha..

Rumah kakak, saya, dan kembaran saya pun juga telah dihiasi dengan lukisan tangan ibuk, bedanya, tembok rumah mereka dilukis pakai cat tembok, tapi kalau tembok rumah saya dilukis pakai crayon, haha.. Ini nih hasilnya, jadi semacam wallpaper gitu. Dan udah menenpel selama 4 tahun lebih, seumuran sama  bang Rasyiid, karena memang bikinnya tepat dua hari sebelum saya lahiran, hihi.. Dan ini sama sekali nggak pudar apalagi luntur.

Lukisan Doraemon, Wallpaper Doraemon
Lukisan crayon ibuk di tembok rumah saya

Bapak saya itu..

Oke, cukup sudah ya cerita tentang ibuk. Sekarang kita beralih ke bapak, hehe.. Bapak saya itu, katanya galak, nggak banyak ngomong, dan rambutnya gondrong, haha.. Kesemuanya memang bener sih. Tapii, buat yang sudah kenal dekat dengan beliau, semua penilaian itu akan memudar dan bahkan hilang. Karena bapak saya itu orangnya lucu, punya selera humor yang tinggi, tegas, perhatian, penyayang, rapi, dan sangat detail kalau ngerjain sesuatu.

Bapak memang nggak terlalu banyak ngomong. Tapi, ketiga anak perempuannya sangat dekat dengan beliau. Walaupun begitu, bapak sama sekali nggak pernah marah sama ketiga anak perempuannya. Kalaupun mewanti-wanti, beliau menyampaikan dengan sangat halus, namun terasa sisi ketegasannya.

Sebagai guru seni musik, bapak adalah seorang yang memotivasi kami bertiga untuk belajar alat musik. Dan sampai anak perempuannya ini bisa memiliki sebuah band sesuai generasi kami. Dan cukup membanggakan juga, hehe.. Walaupun, kegiatan bermusik ketiga anaknya tidak berlanjut, tapi kami akan selalu ingat moment-moment kebersamaan saat latihan di rumah.

Bapak
Bapak selalu menjadi pengiring musik ketika guru/siswanya bernyanyi

Sudah sejak muda dulu, bapak berkecimpung di dunia permusikan. sampai-sampai di rumah, bapak merelakan ruang kerjanya menjadi studio musik. Bahkan peralatan bandnya pun masih ada sampai sekarang, seperti drum, bass, gitar, dan beberapa sound sistemnya. Tapi sekarang, ruangan tersebut sudah menjadi gudang, karena peralatannya di pindah di sekolah tempat bapak mengajar.

Bapak dan Ibuk Dimata Saya..

Walaupun mereka berdua berprofesi sebagai guru, dan keduanya pula bisa jadi sangat "galak" ketika menghadapi ulah murid-muridnya, tapi mereka tidak pernah memperlakukan ketiga anak perempuannya dengan cara tersebut. Apalagi setelah merelakan ketiga anak perempuannya merantau, melompat jauh dari Sumatera, mereka sangat-sangat mendukung.

Sekarang ini, didikan mereka sedikit banyaknya telah kami bertiga praktekan dalam mendidik anak-anak kami. Ternyata kesabaran yang mereka miliki nggak mudah buat dijalani. Apalagi menghadapi anak-anak yang hidup dizaman sekarang, banyak godaannya, helaan napas akan selalu terasa. Semoga bapak dan ibuk sehat selalu, dimudahkan rezeqy dan selalu dalam lindungan Allah.. aamiin..

Saya suka sedih karena harus jauh dari orangtua, karena mereka mereka selalu memberikan kasih sayangnya sepanjang waktu. Walaupun jarak memisahkan, mereka nggak akan pernah bosan mengingatkan untuk selalu berbuat baik, mengajarkan banyak hal-hal positif kepada anak-anaknya.

Adakah yang punya cerita seru bersama kedua orangtua? Yuk, berbagi di kolom komentar. Terima kasih udah mampir dan membaca. Sampai jumpa.


Gif: tenor.com
Dok. Pribadi


Posting Komentar

40 Komentar

  1. Keduanya saling melengkapi, meski sifatnya beda. Jadinya, didikannya seperti aku dan adikku ini lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. semoga selalu akur ya mbak ki..

      Hapus
  2. Guru utama dari anak anak memang lah orang tua...sebab apapun yang mereka ajarkan tentulah bermaksud buat hidup anak anaknya juga.. mungkin mereka tak pintar dalam pelajaran namun mereka pintar dalam memberi pandangan hidup untuk masa depan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat! apapun yang mereka ajarkan, sudah tentu baik dan bermanffat untuk anak-anaknya :)

      Hapus
  3. Keren banget mba ibu nya. Mulia dan kreatif ya. Aku sejujurnya gak punya sih cerita indah sama ibu mungkin karena dari keluarga broken home kali ya. Tapi aku setuju orangtua kita memang guru terbaik untuk kita. Karena aku pun belajar banyak hal dari orangtua ku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap semangat mbak Rina *pelukpeluk

      Hapus
  4. Cantik sekali hasil karya sepatu lukisnya.. Kok aku mupeng sih. Btw selamat hari guru buat semua guru diaeluruh Indonesia

    BalasHapus
  5. huaaaaaa enaknya punya ibuk pintar lukis dan bapak jago musik gitu ya kak!
    aku sendiri pun punya ibu yang jiwa seninya aduhai. Lukisannya bagus dan mungkin itu menurun ke aku juga karena aku suka gambar meski gambarnya ecek-ecek siiih. Eh tapi seni kan abstrak ya. Jadi ga ada jeleknya hahahah #ngeles

    sedangkan soal musik, juga ibu sih yang suka musik...sewaktu muda ikutan paduan suaraa dan memang suaranya sungguh berpower. Ga kayak aku yang suaranya kuecill kalo nyanyi hahaha. Ga layak buat telinga deh kalo aku nyanyi hahaha
    eh tapi aku jadinya dikasih les keyboard meski cuma setaun karena aku malas lanjut lagi. Jadi ya gitu deh...hangat-hangat tai ayam gitu kemampuan keyboardku hahaa

    kalo kakak pasti bisa berbagai macam alat musik dong ya!! Keren bangett iii bisa kaya gituuuu >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. aduhaaaii.. hebat juga nih ibunya kak Frisca, multitalented, hehe.. Setuju sih kak, kalo seni lukis itu nggak ada yang nggak bagus, kalo nggak dinilai ya, wkwk..

      Nggak apa kak Frisc.. yang penting udah pernah nyicipin les musik, hihi..

      Kalo aku mahir semua alat musik, udah jadi musisi dong bukan blogger, hahaha..

      Hapus
    2. iyaaa kalo ga dinilai, semua bagus-bagus jaa hahaha *kaboorr*

      haha iya juga yaa eh tapi pasti kakak ada alat musik yang disukai dan mahir dimainkan dong??

      Hapus
  6. Pas ibu mba ki baca karakter dr suami, respon pertama beliau apa mbak? 😆

    Aku pernh donk diajar sama ibuku sendiri, pas itu materinya hafalan, aku kaku sendiri, karena disaksikan teman jg, pdhl di rumahnya biasa aja.. Selamat hari guru utk para orgtua dan guru2 kita. Semoga sehat selalu bapak ibunya mbak ki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Respon ibuk adalah, "Keliatan masih bocah, nduk.." haha.. Seriusan dulu tuh suami imut banget wajahnya, sekarang sih udah bapack-bapack, haha..

      sehat-sehat juga untuk keluarga mbak neenaa.. aamiin..

      Hapus
  7. Kereeen, aku baru tau kalo ternyata mamanya abang rasyid sangat kuat sekali darah seninyaa. Dan hobi2nya sangat nyentrik sekali. Btw sepatu canvasnya bagus yang bunga2 aku sukaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. seninya cuma sampek darah aja kok bu, haha..

      Hapus
  8. wah ternyata darah seninya kental banget ya mbak rizky pantesan puisinya keren-keren ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.. kok aku baru sadar ya kalo puisi kan juga bagian dari seni, hihi.. makasih mbak Nafis :D

      Hapus
  9. Kalau ibukku juga guru seni mbak rizky, guru seni tari tradisional, dari kecil didikan ibukku untuk aku dan kakak perempuanku cukup lumayan menguras untuk dilatih tari, etapi sekarang aku dan kakakku menempuh jalannya masing2. Masing terngiang bagaimana ajaran ibukku dulu, untuk menjadi bagus dalam gerakan tari intinya harus banyak latihan dan disiplin

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow, hebat deh ibunya mbak Juli. memang akhirnya anak-anak memilih jalannya masing-masing ya mbak, sama-sama nggak fokus kita, hihi..

      tapi apapun itu, semoga sukses selalau untuk kita ya mbak Juli, aamiin :)

      Hapus
  10. Jadi inget sepatu lukis yang hits dijamannya. Hehe. Bener kalo memori orang tua 'mengajar' selalu lekat di ingatan. Aku juga inget banget papa sama mamaku ngajarin baca, perkalian, pembagian, ngaji dengan metode sederhana jaman dulu.
    Yang pasti semua itu mengena banget, krn ortu emang junjungan nomer 1.
    Btw semua seniman identik gobrong sih ya wkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. sehat selalu untuk orangtuanya mbak :D

      iya nih, gondrong dari zaman muda dulu sampek punya cucu lho bapak itu, hihi..

      Hapus
  11. Keren banget mbak, bapaknya musisi dan ibunya pelukis. Btw lukisan ibunya bagus banget mbak

    BalasHapus
  12. Mbaaak, salam buat Ayah dan Ibunya yah. Selalu kagum sama orang yang punya jiwa seni tinggi, sekaligus pendidik. Nggak heran kamu akhirnya punya band mbak, Bapak Ibumu kece gini haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hey, Arai!

      makasih banyak, sehat selalu juga buat orangtua kamu :*

      Hapus
  13. Tulisan ini membuatvsaya kangen ... Jangan nangisdong!

    BalasHapus
  14. Masya Allah keren sekali Bapak dan Ibuk nya Kakak. Semuanya bekerja di bidang seni. Guru seni. Gimanalah Kakak nggak kece juga di bidang seni. Duh naksir sama dindingnya yang diwarnain pake crayon deh

    Btw sepatu lukis emang hits dulu. Aku pun dibeliin sama mamaku. Tapi sekarang udah entah kemana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. makasih banyak kak cha.

      yah sayang sekali ya..

      Hapus
  15. Keren banget masyaaAllah Bapak Ibunya XD Jarang-jarang lho orang tua punya bakat dan profesi guru seni. Paling kagum sama hasil karya gambar luar biasa para seniman. Btw sepatu lukisnya lucuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi.. makasih banyak kak Tri :*

      Hapus
  16. Orang tua mba Rizky keren sekali, ke duanya punya darah seni yang mengalir dengan pekat 😁 Nggak heran kalau ternyata mba Rizky mewarisi darah seni pula, dalam hal ini seni menulis dan seni puisi 😍

    By the way, sepatu Doraemonnya lucuuuuk, huhu, jadi ingat ibu saya yang dulu suka iseng buat tas. Dan ibu hadiahkan satu tas untuk saya, yang saya simpan sampai sekarang 🙈 Hadiah seperti itu, yang dibuat handmade, akan sangat membekas ya, mba.

    Semoga ibu dan bapak mba Rizky selalu diberkahi rejeki sehat, dan bisa terus diberi kesempatan untuk berbagi ilmunya pada banyak siswa 💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. makasih kak Eno.

      keren juga euy ibunya kak, coba kita deket ya, pasti bisa tukeran handmade, hehe..

      sehat selalu juga untuk ortu kak Eno :*

      Hapus
    2. aamiin untuk doanya kak Eno :D

      Hapus
  17. MasyaAllah mba kyyy. Salam hormat untuk Ibunya. Keren dan Lucu bangett sepatunya asliii❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehei,, makasih banyak mbak Jiii *lopelope

      Hapus
  18. Kak Rizkyyyy, long time no see ya! Akhirnya bisa berkunjung lagi kesini dan disuguhi tulisan yg hangat😍

    Kakak keren bisa belajar seni langsung dari ahlinya😁 tulisan ini bikin aku jadi refleksi, apa aja yang selama ini orangtuaku ajarkan ya🤔 so pasti banyak buanggeeet, hehe tapi yang akan selalu aku jadikan pegangan tentu nilai-nilai hidup yang diterapkan. Nggak boleh jauh dari Allah, selalu rendah hati, nggak boleh takut miskin karena kita makhluk dari Zat Yang Maha Kaya, dsb🤧

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaawlllll..!

      aku juga udah lama nih nggak maen ke blog kamu, hehe..

      makasih banyak Awl. Semoga sehat selalu ya buat ortu kita, aamiin..

      ayok ayok sini dibuatin sepatu gambar owl bukan? hihi..

      Hapus
  19. btw sampe lupa mau bilang... sepatu doraemonnya lucuuuuuukk, ingin dibuatin juga sama ibuknya kak Iky😭

    BalasHapus
  20. Masyaalloh cantik bgt sepatu2nya.

    Jadi ICONIC gtu barangnya. Pengenn mbakkk

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!