Menumbuhkan Jiwa Patriotisme Anak



Menumbuhkan Sikap Kepahlawanan Anak

Menumbuhkan Jiwa Patriotisme Anak - Halo semua. Masih semangat ya untuk selalu jaga imunitas tubuh supaya nggak gampang sakit dan jangan lupa untuk persiapkan peralatan new normal kamu saat berada dan berkegiatan di luar rumah.

Saya pernah menonton iklan susu formula di tv. Konsepnya adalah, anak-anak yang tanggap menolong saat ada orang kesulitan. Kira-kira dalam realita kehidupan, ada nggak anak-anak yang cepat tanggap menolong seperti dalam iklan? Satu dari sekian banyak pasti ada ya.

Kemampuan cepat tanggap anak pasti tidak tumbuh begitu saja. Ada banyak hal yang mempengaruhi sifat dan sikap tersebut. Salah satunya adalah peran orangtua dan kerabat. Jika kemampuan bergerak cepat untuk peduli terhadap orang lain tidak di ajarkan sejak dini, maka bisa saja anak-anak terlambat untuk memahami arti dari rasa empati terhadap orang lain. Maka dari itu, contoh perilaku yang baik dari orang-orang terdekat sangatlah penting.

Mempersiapkan Beberapa Aspek Dalam Diri Anak

Tugas orangtua tidak hanya merawat dan membesarkan anak. Namun juga mendidik anak untuk menjadi pribadi yang baik. Proses mendidik ini adalah jauh lebih penting daripada harus melengkapi sarana dan prasarananya.

Dalam Islam, mendidik dan menyiapkan generasi pantang menyerah adalah sesuai dengan Al-Qur'an, Hadist, dan merupakan sunnah Rasul. Dari sanalah sebagai orangtua bisa memulai untuk lebih menegakkan panji-panji Islam.

Ada beberapa aspek untuk mempersiapkan hal tersebut, diantaranya:

Ruhiyah

Ruhiyah adalah bekal Islami yang harus ada dalam diri setiap muslim. Mendidik anak untuk mengenal siapa penciptanya adalah hal termasuk aspek ruhiyah. Menanamkan dalam jiwa anak untuk selalu mengharapkan ridha serta pahala dari Allah. Jika anak sudah memahami hal tersebut, maka anak akan segera mentaati setiap perintahNya. Seperti melaksanakan shalat 5 waktu, berpuasa, sedekah, dsb. Menceritakan kisah pahlawan-pahlawan Islam, kemudian menjadikannya sebagai panutan.

Akal yang Baik

Akal adalah suatu rohaniah yang dimiliki manusia yang berfungsi untuk membedakan salah dan benar, serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya. Mempersiapkan akal yang baik, adalah dengan menceritakan kisah-kisah kaum muslimin pada zaman Bani Umayah, Bani Abasiyah, dan Khulafur Rasyidin. Kemudian, coba membandingkannya dengan zaman sekarang. Cara ini bertujuan agar anak mengerti betapa jauh bedanya perjuangan kaum muslimin dikedua zaman tersebut.

Selain itu, mempelajari kisah Rasul, para sahabat beliau, dan para pemimpin Islam yang shalih. Bisa juga dengan memperdalam rasa keimanan kepada qadha dan qadar.


Mental yang Luar Biasa


Membiasakan anak untuk hidup dalam kesederhanaan, menjadi faktor penting dalam membentuk mental anak. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti, tidak pilih-pilih makanan, tidak bermewah-mewahan dalam berpenampilan, membiasakan tidur lebih awal dan bangun juga lebih awal, tidak memanjakannya dengan macam-macam fasilitas, dan latihlah anak untuk jangan terlalu mengikuti hawa nafsu untuk memperoleh kebutuhannya.

Selain itu, kesabaran dalam diri anak juga patut untuk diajarkan. Misalnya, mengajarkan berpuasa secara bertahap, karena berpuasa adalah sebagian dari kesabaran. Mengajaknya bangun lebih awal sebelum waktu subuh untuk melaksanakan sholat malam, ini mengajarkan agar anak mampu melawan nafsu tidurnya. Dan coba untuk mengikutkannya pada kegiatan alam, agar membentuk karakter yang baik dan mental yang kuat.

Fisik yang Kuat

Memiliki fisik yang kuat dan prima, adalah salah satu hal yang harus dimiliki seorang muslim. Memastikan anak untuk selalu mendapatkan asupan yang baik serta pola hidup sehat. Seperti, tidak terlalu banyak makan dan minum, cukup tidur. Olahraga yang baik atau sesuai sunnah Rasul yaitu berenang, bersepeda, memanah dan berkuda. Mengajakanya pergi ke alam terbuka, misalnya mendaki gunung, mengikutkannya dalam kegiatan out bound, dsb.

Jihad Harta

Mendahulukan berjihad dengan harta daripada raga, adalah anjuran yang terdapat dalam Al-Qur'an. Didiklah anak untuk berhemat dalam mengeluarkan uang. Alangkah baiknya, untuk menumbuhkan sikap gemar menabung. Membiasakannya untuk berinfaq di jalan Allah. Serta beri pengertian bahwa bersedekah di jalan Allah tidak akan sia-sia, karena Allah akan menggantinya lebih dari 700 kali lipat di Syurga-Nya kelak, InsyaAllah..

Menumbuhkan jiwa patriotisme pada anak tidaklah instan. Mulailah dari diri si anak, hal-hal kecil disekitarnya, hingga sampai ke masyarakat luas. Sikap ini harus dipupuk sejak dini, agar kelak anak mengerti tujuan hidupnya, menjadi pribadi yang lebih berani, bertanggung jawab, dan memiliki karakter baik yang luar biasa. Semoga bermanfaat. Sampai jumpaa..

Gif: tenor.com
Ref: https://bit.ly/3gIx1Mm


Posting Komentar

14 Komentar

  1. Udah lama ga denger/baca diksi "Ruhiyah"
    Terakhir ketika di kampus nih, mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti udah beberapa tahun lalu tuh ya :D

      Hapus
  2. Mendidik anak emang tugas yang spesial ya. Harus sabar, harus seneng dan ikhlas. Kalau udah gitu insyaallah anak tumbuh sehat dan cepat tanggap juga. Kira-kira saya besok bisa praktekin nggak ya...😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuulll.. Kerjasama kedua orangtua dan orang-orang sekitar sangatlah penting.

      Pasti bisa deh kak, yaqin! :D

      Hapus
  3. Berawal dari orangtuanya ya kak. Kan anak mencontoh orgtuanya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups! Kamu akan segera merasakan hal-hal menantang itu Put, bersiaplah.

      Serius amat balesanku, wkwk..

      Hapus
  4. Bagus banget kak untuk inspirasi ibu-ibu zaman now dalam mendidik anak, seperti saya. Terima kasih ya

    BalasHapus
  5. Bener banget nih. Kita sebagai ibu harus sigap untuk mendidik dan memberikan stimulasi stimulasi yang baik untuk anak kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups.. Terima kasih mbak Rina :D

      Hapus
  6. Ruhiyah, itu yg jadi dasar ya dalam mendidik anak menurut saya. Karena itu dasar dari pengembangan akhlak dan karakter

    BalasHapus
  7. Sebagai orang tua PR banget ya ini Mba. Ilmu buat aku nih yang calon orangtua. Semangat kita.

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!