Sebuah Renungan - Beramal Shaleh, Jangan Sampai Salah



Beramal soleh, amal soleh, amal baik, amak anak soleh, amal ma'ruf nahi mungkar
Beramal Shaleh, Jangan Sampai Salah Ya! - Halo semua. Semoga selalu dalam keadaan sehat dan semangat ya. Siapa nih yang suka bersih-bersih di rumah? Selamat, kamu berarti rajin, hehe.. Selain rajin, bersih-bersih rumah itu termasuk amal shaleh lho. Jadi, sering-seringlah membersihkan rumah, atau semacamnya.

Kita sering ya mendengar istilah amal shaleh baik dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah dan juga dari perkataan ulama. Tapi terkadang, kita tidak tahu apa sebenarnya makna dari amal shaleh. Kita bahas yuk..

Makna Amal Shaleh

Pertama, ada makna amalan. Ibnu Faris dalam Mu’jamu Maqayisul Lughah berkata, “ 'ع – م – ل' Akar suatu kata yang menunjukkan pada satu makna yang sama, yaitu semua pekerjaan yang dilakukan.” (Mu’jamu Maqayisul Lughah , 1/17, Cet: Darul Kutub ‘Alamiyah).

Raghib al Asfahaniy juga berkata, “Amalan adalah semua pekerjaan yang berasal dari makhluk hidup dan dilakukan dengan sengaja.” (Al Mufradaat Fi Gharibul Qur’an:351).

Kedua adalah makna shaleh, Ibnu Faris dalam Mu’jamu Maqayisul Lughah berkata, “ 'ص- ل – ح ' Akar suatu kata yang menunjukkan pada satu makna  yang sama yaitu lawan dari kerusakan.” (Mu’jamu Maqayisul Lughah, 1/17, Cet: Darul Kutub ‘Alamiyah).

Jadi, makna dari amal shaleh adalah suatu perbuatan baik yang dapat membawa kita kepada kebaikan dan dilakukan dengan sengaja.

Perbuatan Baik Adalah Amal Shaleh

Siapapun pasti pernah berbuat baik ya. Sekecil apapun perbuatan baik itu, adalah termasuk amal shaleh. Amalan yang baik dinamakan amal shaleh karena dengan amal shaleh, segala urusan dunia dan akhirat akan menjadi baik, dan sekaligus menghilangkan keadaan buruk. Dengan amalan baik tersebut, seseorang akan termasuk golongan orang yang shaleh, Masya Allah..

Selain itu, ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah, adalah syarat suatu amalan dapat dikatakan shaleh. Asalkan tata cara, waktu, sebab, jenis, kadar, dan tempat amalan shalehnya harus sesuai. Karena Allah memberikan satu kali kesempatan untuk hidup kepada manusia, dengan satu tujuan, yaitu untuk beribadah kepada-Nya dan mengerjakan amal shaleh serta berbagai kebaikan lainnya. Semuanya dilakukan sebagai bekal yang akan dibawa untuk kehidupan kekal dan abadi di akhirat kelak.

Berlomba-lombalah Dalam Kebaikan

Oleh karena waktu kita terbatas untuk hidup di dunia, maka alangkah baiknya jika kita memanfaatkan waktu hidup kita dengan sebaik-baiknya. Melakukan dan mengerjakan sebanyak-banyaknya kebaikan.

Allah berfirman dalam surah Al Baqarah, ayat 148:

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadaNya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Ayat tersebut menjelaskan tentang anjuran berlomba-lomba dalam berbuat baik. Hal ini karena Allah akan membalas semua amal kebaikan yang kita lakukan.

Amal Jariyah

Sebagai manusia yang hidup di akhir zaman, sudah sepatutnya kita berpikir cerdas dan inovatif untuk membangun kebaikan-kebaikan dalam amalan shaleh, yang nantinya juga akan mendatangkan pahala jariyah untuk kita kelak.

Pahala dari amal perbuatan tersebut akan terus mengalir selama orang yang hidup mengikuti atau memanfaatkan hasil amal perbuatannya ketika di dunia. Di sinilah letak kelebihan dari amal jariyah. Pahala yang tidak ada batasnya, bahkan sampai kita menutup mata.

Ada tiga macam amal jariyah yang bisa kita lakukan, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya. Masya Allah..

Coba ingat rumus ini, hidup itu sementara, hidup itu harus digunakan untuk mencari sebanyak-banyaknya bekal amalan shaleh untuk menghadapi akhirat yang selamanya. Oleh karenanya, jangan sia-siakan kesempatan selama hidup di dunia. Jangan pernah terpaksa untuk melakukan perbuatan baik. Niatkan dalam hati bahwa kita ikhlas melakukannya.

Catatan Amal Shaleh

Allah SWT juga telah berfirman di dalam banyak ayat-Nya, bahwa amalan yang dilakukan seseorang akan dicatat oleh malaikat, lalu di akhirat nanti akan diberikan catatan amalannya serta akan ditimbang dengan timbangan keadilan.

Allah azza wa jalla berfirman:

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran, maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung dan barang siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (Q.S al-A’raf: 8-9).

Amalan Penghapus Pahala

Hal ini juga tak kalah penting, bahwa ada beberapa amalan yang seketika bisa menghapus pahala kita. Jika amalan ini dikerjakan di akhir hayat, maka amalan setinggi gunung atau sebanyak air di samudera, bisa habis sebab satu amalan itu.

Rasulullah memisalkan dalam salah satu sabdanya yang berstatus Hasan Gharib berikut:

Sungguh, ada orang yang melakukan kebaikan selama tujuh puluh tahun, tetapi ia berwasiat dan zhaim dalam wasiatnya, lalu menutup usianya dengan kejelekan amalnya sehingga ia dimasukkan ke dalam neraka. Dan sungguh, ada orang yang melakukan keburukan selama tujuh puluh tahun, lalu ia adil dalam wasiatnya, dan menutup usianya dengan kebaikan amalnya, sehingga ia dimasukkan ke dalam surga.” (Hr. Imam Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah).

Jangan berhenti beramal dengan ikhlas hingga ajal menjemput. Dan berhati-hati pula pada amalan yang bisa menghapus pahala kita. Wallahualam bishawab.

Semoga Allah Ta’ala selalu melindungi kita dari zaman dan akhir yang buruk, serta menjadikan kita sebagai orang-orang yang dijauhkan dari rasa terpaksa dalam berbuat kebaikan dan menguatkan iman kita dalam menghadapi berbagai hal, aamiin..

Reff:
https://s.id/oiR6a
https://s.id/oiPcv
https://s.id/oiPYI
Gif: tenor.com


Posting Komentar

5 Komentar

  1. Aamiin Allohumma Aamiin🤗

    Masya Allah kak Rizky rajin banget posting cuma beda berapa jam aja, reading listku penuh jadinya sama tulisan kakak, dan bikin excited buat kesini😁. Kalau membicarakan amalan tuh rasanya selalu takut aja, takut kurang, takut selama ini banyak berbuat buruk, takut kalau gak cukup untuk masuk surga, takut kalau amalan baiknya hilang karena amalan buruk kita sendiri, takut Allah nggak senang dengan amalan kita sebab niat dan tujuan yg di dalamnya nggak baik. Semoga kita selalu termasuk ke dalam barisan orang2 beriman yg baik ya kak amalannya, Aamiin😭 Makasi untuk remindernya kak😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi.. Iya ni lagi semangat berpuitis aja, makanya lancar jaya. Kalo si soleh ini sih karena ngejar tema di 1m1c, haha..

      Pantes kamu mampir terus, wkwk..

      Sama sih aku juga gitu, memang harus ngerasa kurang terus sbg manusia ya, mau berucap dan bersikap harus lebih hati-hati. Intinya selalu sabar, bersyukur dan berbuat baik terus, ya..

      Aamiin allahumma aamiin :)

      Hapus
  2. Wah, aku lagi ngomongin soal pahala dan amal jariyah ini sama anak sulungku, Mbak. Memotivasi dia biar lebih rajin beribadah dan berbuat baik. Namanya anak-anak, gampang lupa. Eh tapi aku pun sebagai orang dewasa juga suka lupa dan harus terus diingatkan (meski oleh diri sendiri atau tulisan seperti tulisan Mbak Rizky ini) agar nggak lelah berbuat baik, meskipun kadang ada orang yang berbuat nggak baik sama kita...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, iya mbak, masalah beginian memang harus selalu kita inget ya. Agak susah memang, tapi pelan-pelan pasti bisa ya.

      Semoga kita dan keluarga selalu dikelilingi orang-orang baik dan selalu berbuat baik :D

      Hapus
  3. dulu waktu SD ikut TPA, ustad sering bercerita soal amal shaleh, nggak cuma ketika di TPA aja, tapi disekolah,keluarga juga diajarkan
    aku sendiri merasa kalau amalanku masih kurang baik hehe
    pelan pelan berusaha bisa jadi anak shaleh

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!