Puisi: Serpihan Waktu



Tak terasa, tahun cantik pun tiba

Menyeruak masa yang tak henti dan terus berjalan

Berjalan melewati berbagai macam cobaan

Dihiasi perlawanan akan perjuangan yang masif

Seakan dilarang menengok ke belakang

Karena ketakutan yang semakin menjalar

Baca juga puisi: Jangan Memaksa !

Dihantui bayangan masa lalu yang sangat tak menyenangkan

Yang terasa pahit tuk di ingat

Bahkan tak pantas tuk di ulang

Tak mengapa tak ada masa yang sakit itu

Karena di sini kita ada untuk melanjutkan hidup

Melanjutkan segala cara yang membuat gagal

Menyingkirkan bermacam rasa letih yang menghadang

Yang seolah merasuk ke sela~sela kepanikan

Merongrong bagai kekuatan yang jauh dari kata labil

Konsistensi kian memeluk erat dalam goyahnya ketidakmampuan melawan arus
Pastikan semua berani menembus waktu

Waktu yang tak mungkin kembali

Tak mungkin kita raih kecuali dalam mimpi

Genggam erat serpihan waktu yang tersisa

Jangan coba lepaskan

Jangan coba enyahkan

Karenanya kita mampu mencapai segala keteringinan yang tertunda

~ Denpasar, 25 Januari 2020 ~


Posting Komentar

14 Komentar

  1. Permainan kata atau kalimatnya mantap
    Mudah dicerna.
    Dulu pertama kali saya membuat blog judul blognya serpihan waktu juga. Eh kini berganti dengan nama sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus nama asli kok bang. Kalo serpihan waktu seakan kurang gagah, haha..

      Hapus
    2. Eh iya, serpihan waktu kalau dipakai buat laki, mencerminkan lelaki yang halus perasaannya, yang lembut :D

      Kayak serpihan waktu, sebuah pecahan waktu dari banyaknya waktu yang kita diberikan hehehe

      Hapus
    3. Nahlo, perasaan lembut gpp juga sih mbak Rey, asal jangan lemah gemulai, ahaha.. amit amit.

      Hapus
  2. Berbicara tentang waktu, waktu ini seperti dua mata pisau yang tajam.

    Puisi yang indah btw.

    Salam dari Kuta Selatan, Mbak :)

    BalasHapus
  3. waktu selalu berjalan dengan cepat dan sering kita menyia-nyiakannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maka dari itu, jangan menyia-nyiakan waktu, jika tak ingin menyesal :D

      Hapus
  4. Yang lalu biarlah berlalu. Kita masih punya masa depan yang suci, yang bisa kita buat supaya menjadi indah. Bukan begitu, Mbak?😊

    BalasHapus
  5. Kosa kata nya keren.. Bikin puisi-puisi kayak gini pasti populer, hehe..

    BalasHapus
  6. Serpihan waktu yang tersisa, akankah indah di masa datang ? Semoga saja..

    Mantab puisinya. Lanjutkan !

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!