Para Pencari Nafkah Wajib Baca Ini! Nomor 6 Sungguh Membersamai



Pencari nafkah, tulang punggung, keluarga, investasi keuangan

Para Pencari Nafkah Wajib Baca Ini! Nomor 6 Sungguh Membersamai - Halo semua.. Masih tetap semangat dan sehat selalu ya. Di tengah pandemi yang penuh dengan ketidakpastian ini, rasanya sangat penting untuk melakukan beberapa cara jitu demi mempertahankan hidup ya. Misalnya saja melalui investasi jangka panjang atau yang sesuai dengan kebutuhanmu ke depannya.

Di sini saya akan mengambil sudut pandang dari seorang tulang punggung keluarga. Mereka bukan hanya fokus untuk mencari nafkah saja, tetapi untuk hal yang lebih serius lagi, yaitu, merencanakan keuangan dalam jangka panjang.

Pencari nafkah itu sebaiknya..

Hal yang sering kali terjadi adalah, sang pencari nafkah, misalnya suami, selalu mempercayai seluruh penghasilannya kepada pihak lain untuk dikelola, sederhananya adalah istri. Akan sangat beruntung apabila si pengelola keuangan ini adalah orang yang handal atau bijak dalam mengelola keuangan. Sementara itu, akan sangat berisiko apabila mengelolakan keuangan kepada orang yang tidak paham cara mengelola uang dengan baik. Alhasil, kebutuhan tidak tercukupi, bahkan selalu habis dengan percuma.

Bagi sang pencari nafkah, adalah hal penting untuk memahami pengelolaan keuangan, bukan hanya untuk kebutuhan hidup keluarga, namun juga untuk mempersiapkan segala kebutuhan di masa depan. Misalnya saja sebagai orangtua, wajib mempersiapkan segala kebutuhan untuk keluarga dan anak. Selain itu, mempersiapkan dana pensiun juga hal penting agar hari tua terjamin.

Beberapa anak yang sudah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri, biasanya juga menjadi tulang punggung keluarga. Selain memenuhi kebutuhan keluarga, kamu juga perlu mempersiapkan dana untuk diri sendiri, misalnya saja pendidikan, rumah, menikah bahkan pensiun.

Pencari nafkah itu harus..

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di atas tadi, sang pencari nafkah juga harus memikirkan berbagai kebutuhan jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipahami sebagai sang pencari nafkah, diantaranya:

1. Memahami kondisi keuangan

Pentingnya mencari tahu dengan jelas jumlah pengeluaran, hutang, aset, dan sejauh mana pendapatan tersebut membantu untuk kebutuhan keluarga. Catat dengan detail kondisi keuangan keluarga agar dapat dikelola dengan baik. Mengelola keuangan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau kejadian tertentu, serta mengambil keputusan-keputusan penting. Kamu juga harus bisa memperkirakan secara signifikan jumlah pendapatan.

2. Menyepakati bersama

Sering kali, uang menjadi hal yang sensitif untuk diperbincangkan dalam keluarga. Namun terkadang, topik ini sangat perlu untuk dibahas bersama. Terutama dengan pasangan, orangtua atau anggota keluarga (yang telah cukup umur) yang menjadi tanggungan. Ini sangat penting, mengingat agar anggota keluarga bisa memahami kondisi keuangan dan juga pekerjaan sang pencari nafkah utama. Dengan begitu, akan tercipta komunikasi keuangan yang tidak hanya baik, tetapi juga sehat. Sampaikan dengan jujur, dengan harapan anggota keluarga dapat menerima dan menghargai hasil kerja kamu, serta agar dapat menggunakannya lebih bijak lagi. Satu hal, akan lebih baik, anggota keluarga lain juga membantu meringankan beban keuangan keluarga, jika memang sudah memiliki penghasilan sendiri.

3. Memprioritaskan dan mengalokasikan anggaran

Check apa-apa saja kebutuhan yang harus diprioritaskan, susun dengan rapi agar semakin semangat dalam. Pisahkan kebutuhan jangka pendek (kebutuhan bulanan), jangka menengah (tabungan pendidikan), dan kebutuhan jangka panjang (membeli rumah, dana pensiun). Usahakan mendahulukan kebutuhan dan singkirkan sejenak rasa keinginan. Selain itu, sebisa mungkin untuk melunasi hutang agar meringankan beban kamu sebagai perencana keuangan. Sejatinya, besaran hutang maksimal adalah 30% dari total pendapatan. Sediakan juga dana darurat dengan porsi yang secukupnya. Jangan lebih besar pasak daripada tiang.

4. Berinvestasi

Zaman sekarang, terutama di masa pandemi ini, kebanyakan orang akan berpikir panjang ke depan dengan tujuan perencanaan pemenuhan kebutuhan. Menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi adalah solusi yang tepat. Cara ini akan membantu mengembangkan dana kamu dan mencegah inslasi jangka panjang. Pilihlah investasi yang benar-benar sesuai dengan tujuan, waktu, dan tentunya risiko.

5. Memproteksi diri

Menyadari bahwa kamu adalah sang pencari nafkah, maka tidak ada salahnya jika atau bahkan wajib memproteksi diri dengan memiliki asuransi terutama asuransi jiwa. Ini berfungsi sebagai pengganti dari pendapatan kamu, jika suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya masalah kesehatan yang kronis, atau bahkan kematian.

6. Memberi apresiasi

Setelah bekerja keras dan memikirkan perencanaan kebutuhan jangka panjang bersama keluarga, tidak ada salahnya jika kamu memberikan apresiasi terhadap diri sendiri. Membahagiakan diri sendiri dengan berbagai cara, misalnya meluangkan waktu untuk hobi atau mungkin merayakannya bersama keluarga, sekedar kumpul makan-makan, agar tali kekeluargaan tetap erat terjaga. Asalkan tidak mengorbankan kebutuhan utama. Tetap sederhana, yang penting bersama.

Saya sendiri sudah mempraktekkan hal-hal tersebut di atas. Walau nggak selalu sempurna, karena pasti ada (sedikit) cekcok. Intinya memang adalah komunikasi, perhatian dan pengertian yang baik terhadap sesama anggota keluarga. Semoga sang pencari nafkah utama selalu diberi sehat dan semangat dalam membahagiakan keluarganya yaa, aamiin..

Sekiranya tips di atas bisa bermanfaat dan memberi pengaruh besar terhadap pengelolaan keuangan utama keluarga. Adakah pendapat lain? Yuk komentari. Silakan berbagi ke media sosial. Sampai jumpa..


Gif: tenor.com
Reff: https://s.id/szikS


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Setuju banget ama poin-poin di atas. Kalo bisa dijalankan semuanya, tentu bisa menjaga keuangan kita agar tetap aman, terutama buat yang mencari nafkah.

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!