3 Buku Nominasi Kusala Sastra Khatulistiwa, Recommended untuk Dibaca! - Kusala Sastra Khatulistiwa, ada yang pernah dengar? Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) adalah sebuah ajang penghargaan bagi dunia kesusastraan Indonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki. Penghargaan ini mulai dilaksanakan tahun 2001. Sebelumnya, acara ini bertajuk Khatulistiwa Literary Award. Namun kemudian berganti di tahun 2014. Para nominasi KSK adalah semua kusasteraan yang terbit selama 12 tahun terakhir. Kemudian, proses penjurian pun dilakukan dengan sangat ketat.
KSK terakhir diselenggarakan tahun 2019 lalu. KSK didapuk menjadi salah satu ajang penghargaan terbaik untuk karya sastra Indonesia, baik itu puisi, prosa, atau bacaan non-fiksi. Tahun ini, ada kategori baru yang diperlombakan, yaitu kategori Karya Perdana dan Kedua. Ajang bergengsi ini diadakan dengan tujuan mengapresiasi karya-karya para sastrawan Indonesia.
Diantara banyaknya pemenang, dengan karya-karyanya yang luar biasa, saya akan merekomendasikan 3 karya terbaik menurut saya ringan untuk dibaca dan bisa kamu jadikan bahan bacaan untuk mengisi waktu luang. Check this out!
1. Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan karya Sapardi Djoko Damono (Pemenang kategori Puisi 2004)
Dengan membaca ini rasanya umur saya setahun menjadi lebih tua, haha.. Tapi bukan itu intinya ya.. Saya hanya mencoba memahami kata demi kata yang tersusun secara apik, dan mudah dimengerti. Walaupun latar belakangnya adalah zaman kolonial dulu, tapi, saya sangat menikmatinya. Sekaligus seperti belajar sejarah kemerdekaan lewat puisi.
Berikut salah satu puisinya:
Berdentang-dencing sebagai gelora
Buas hidup tiada terkira
Benua Arab sesungguhnya cedera
Ibarat elang datang menerkam
Ilmu kesopanan menyeru alam
Itu tukaran jahil yang kelam
2. Kekasihku karya Joko Pinurbo (Pemenang kategori Prosa 2005)
Buku ini berisi kumpulan puisi yang mengungkap hubungan seorang ibu dan ayah dengan anaknya. Dengan gaya bahasa yang khas, Joko Pinurbo berhasil membawa pembaca ke hubungan paling halus dan hangat antara orangtua dan anak-anaknya.
Saya memang belum begitu mengenal prosa. Kalimat-kalimat sederhana dari prosa satu ini, mudah dipahami, karena memang kejadiannya ada disekitar kita.
Entah nasib baik, entah nasib buruk, aku mendapat
tukang ojek yang, astaga, adalah guru sejarah-ku dulu.
beliau menyapa. Aku jadi malu dan salah tingkah.
"Bapak tidak berkeberatan mengantar saya ke rumah?"
sampai tak terasa ojek sudah berhenti di depan rumah.
Ah, aku ingin kasih bayaran yang mengejutkan.
Dasar sial. Belum sempat kubuka dompet, beliau
sudah lebih dulu permisi lantas melesat begitu saja.
3. Jantung Lebah Ratu karya Nirwan Dewanto (Pemenang kategori Puisi 2008)
Kau benih hujan pagi hari,
aku payung yang lama iri.
Kau airmata di ujung jari,
aku bekas tangan di perutmu.
Tapi kau juga genangan darah,
ketika aku urung mencintaimu.
aku wajah yang memurnikanmu.
Tumpahkanlah tilas semua dara,
sampai jantungmu serimbun bara.
aku payung terlampau sembunyi.
Mari, lekaslah kelabui Januari,
sebab aku terkulai ke tepi nyanyi.
2 Komentar
Daftar nama pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa ada disini: https://kusalasastrakhatulistiwa.com/pemenang
BalasHapusoh ya, terima kasih.
HapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!