Cara Mengatasi Keringat Berlebih



Gejala dan Solusi Mengatasi Keringat Berlebih

Cara Mengatasi Keringat Berlebih - Gejala & Cara Mengatasi Keringat Berlebih - Halo semua.. Masih terus semangat menjalani hari-hari di new normal ini yaa.. Jangan lupa untuk selalu jaga imunitas tubuh, supaya nggak gampang sakit.

Siapapun pasti pernah merasakan gugup atau gerogi atau gelisah. Sebuah perasaan tidak tenang saat akan atau sedang melakukan sesuatu, baik itu perbuatan atau perkataan. Perasaan tersebut sangat wajar terjadi. Terkadang, karena kegugupan yang teramat sangat, dapat menyebabkan tangan atau kaki berkeringat, sehingga terasa basah dan begitu mengganggu. Hiperhidrosis sebutannya. Berkeringat memanglah baik, itulah reaksi alami tubuh untuk mencegah panas dari dalam, yang biasa dikenal dengan nama, Thermoregulation.

Menurut seorang profesor klinis dermatologi di University of Southern California dan dermatolog di Cedars-Sina, Joyce Fox, M.D, kelenjar keringat sangat normal untuk muncul, namun bersifat hiperaktif. Karena, hiperhidrosis merespons berlebihan terhadap tekanan emosional yang muncul secara normal.

Marlyanne Pol-Rodriguez, M.D, ahli dermatologis dan ahli hiperhidrosis di Stanford Health Care, pernah melakukan penelitian, bahwa pada beberapa orang akan mengalami keringat berlebih hingga empat sampai lima kali dari keringat normal. Sementara, riset dari American Academy of Dermatology (ADD), terdapat jutaan orang mengalami hiperhidrosis, dan diperkirakan sebanyak 3 persen populasi di Amerika Serikat mengalami keringat berlebih.

Lalu, adakah perbedaan antara hiperhidrosis dengan tangan dan kaki berkeringat biasa?

Faktor-faktor seperti kegiatan berolahraga dan pengaruh panas, adalah penyebab keringat biasa. Sementara pada kasus keringat berlebih atau hiperhidrosis dapat terjadi tanpa adanya sebab.

Tanda-tanda Keringat Berlebih

Hiperhidrosis primer, tidak memiliki hubungan dengan kondisi kesehatan apapun, melainkan karena kegiatan olahraga dan lainnya. Gejala hiperhidrosis primer, menurut AAD adalah::

1. Hiperidrosis palmoplanta, keringat yang hanya membasahi area kening, ketiak, atau telapak tangan dan telapak kaki.

2. Berkeringat di kedua sisi tubuh, area depan dan belakang.

3. Tidak berkeringat berlebihan saat tidur.

4. Berkeringat berlebihan setidaknya seminggu sekali.

5. Pertama kali mengalami keringat berlebihan ini saat usia anak-anak atau remaja.

Sedangkan, penyebab hiperhidrosis sekunder biasanya dari kondisi medis, seperti diabetes, menopause, atau efek samping dari obat yang di minum. Berikut adalah gejala hiperhidrosis sekunder, menurut AAD:

1. Keringat muncul di seluruh area tubuh.

2. Terlalu banyak berkeringat saat tidur.

3. Pertama kali mengalami keringat berlebihan saat dewasa.

Selain menimbulkan faktor ketidaknyamanan fisik, keringat berlebihan juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan mental. Seperti konsekuensi sosial dan emosional. Dr. Pol-Rodriguez menyampaikan, sebagian besar penderita hiperhidrosis akan mengalami masalah psikologis, serperti depresi dan krisis percaya diri. Hiperhidrosis bahkan bisa menyebabkan kulit iritasi, infeksi, atau bahkan ruam kulit karena alergi keringat tubuh (holinergic urticaria). Segera konsultasikan ke dokter apabila mengalami hiperhidrosis selama lebih dari enam bulan.

Penyakit akibat Hiperhidrosis

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan keringat berlebih antara lain:
1. Cedera saraf tulang belakang
2. Kegelisahan
3. Diabetes
4. Encok
5. Penyakit jantung
6. Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif)
7. Gula darah rendah (hipoglikemia)

Selain itu, keringat berlebih juga bisa menjadi indikasi penyakit:
1. Obesitas (kegemukan)
2. Parkinson (kelainan saraf)
3. Hodgkin (kanker getah bening)
4. Infeksi HIV
5. Malaria
6. TB (TBC)
8. Efek pengobatan antidepresan
9. Alzheimer (kelainan otak)
10. Glaukoma (kerusakan saraf mata)
11. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Cara mengatasi keringat berlebih

Terdapat beberapa cara yang direkomendasikan dokter untuk dapat memperlambat atau bahkan menghentikan gejala keringat berlebih, yakni:

1. Gunakan Anti-perspiran

Anti-perspiran mengandung garap aluminium yang zat aktifnya membantu mencegah keringat berlebih. Beberapa deodoran diracik dengan anti-perspiran. Namun, jika tidak manjur, cobalah minta resep anti-perspiran dari dokter. Aplikasikan sesuai fungsinya. Jika penggunaannya di semprot, pakailah secara rutin setelah mandi, jika perlu pakai juga sebelum tidur malam.

2. Pilih pakaian yang nyaman

Carilah bahan pakaian yang bisa menyerap keringat dan tidak kasar. Memilih pakaian itu bukan sekedar cocok-cocokan, namun juga nyaman dipakai. Tetapi, jangan memakai pakaian yang terlalu ketat, hal itu akan membuat kulit susah bernapas, dan nantinya dapat menimbulkan ruam, atau masalah kulit lainnya.

3. Hindari lembab pada kaki

Sering kali kaki menjadi bagian yang kurang diperhatikan. Padahal, kaki tidak kalah penting untuk dirawat. Karena kaki sangat mudah lembab, apalagi jika memakai sepatu. Gunakan kaus kaki dengan bahan yang mudah menyerap keringat.

4. Mandi setiap hari

Mandi adalah sebuah kegiatan untuk membersihkan tubuh. Gunakan sabun mandi anti-bakteri, hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan kuman/bakteri/jamur penyebab bau badan. Setelah mandi, pastikan seluruh bagian tubuh benar-benar kering. Dan usahakan ganti handuk setidaknya 2-3x seminggu, agar tak ada kuman yang bersarang dalam handuk.

5. Kurangi makanan pedas

Makanan pedas bisa menjadi salah satu penyebab keringat berlebih. Tubuh menerima respons dari otak karena rasa pedas diartikan sama seperti trauma saat stress.

6. Kurangi asupan kafein

Kafein ternyata juga menjadi salah satu sumber penyebab keluarnya keringat. Karena, kafein yang dikonsumsi memengatuhi sistem kerja saraf pusat. Ini berdampak pada kelenjar keringat yang menjadi aktif saat meminum kopi, teh, doklat, dan lain-lain. Itu sebabnya, kafein membuat mata terasa tidak mengantuk.

7. Tindakan medis

Jika masalah keringat berlebih tak kunjung berhenti, silakan langsung konsultasikan pada dokter. Dokter akan merekomendasikan terapi pengobatan untuk mengatasinya, seperti suntik botox, pembersihan obat antikolinergik, bahkan sampai tahap operasi kelenjar keringat.

Mengeluarkan keringat memang membuat sehat, tetapi jangan sampai berlebihan, karena dapat membahayakan tubuh. Silakan berbagi. Semoga bermanfaat. Sampai jumpaa..

Gif: tenor.com

Ref:

~https://s.id/PenyebabHiperdrosis

~https://s.id/KeringatBerlebih



Posting Komentar

16 Komentar

  1. Saya dan anak ke dua saya pny masalah keringat berlebih pada telapak tangan. Biasanya kalo lagi panik n gugup tuh, deras banget.

    Nice info mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bang, semoga sehat selalu yaa :)

      Hapus
  2. Saya kok termasuk itu ya
    Makanya saya paling suka kemana mana pakai kaos dalamnya saja
    Tak tahan dengan keringat
    Soal mandi, wah saya doyan banget. Gerah terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, hati-hati bang, terlalu sering mandi bisa bikin kulit kering, kalo nggak salah inget saya sih gitu ya, hehe..

      Hapus
  3. Aku lagi keringetan mulu kegerahan, karena lagi hamil trimester 3.. Huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, selamat ya mbak, semoga lancar persalinannya, sehat selalu untuk kaliaan *virtualhug

      Memang bulan-bulan berat sih itu ya, kipas-kipas terus, hihi.. semangat mbak :*

      Hapus
  4. Indikasi penyakitnya serem2 juga yaaaa. Berarti ga bisa dianggab enteng keringat berlebih ini :( . Aku td mikir2 apa ada merasakan tanda2 dari keringat banyak. Masalahnya aku memang ga kuat panas mba, dan kalo udh kepanasan pasti deh pusing dan keringetan . Tapi begitu masuk ruangan ber-AC LG, ya kembali normal. Dan kalo sedang panik , tapi bukan di telapak tangan. Kayaknya LBH di bagian badan malah. Semoga itu hanya Krn efek panik nya :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Panik karena udara panas aja ya mbak, hehe.. Memang cuaca panas mulai dateng lagi nih. Hujannya cuma mampir sebentar-bentar.

      Saya juga sebenernya nggak tahan panas, bikin pusing rasanya. Jadi yang namanya kipas mini tuh harus selalu dalam genggaman, haha..

      Sehat selalu untuk kita ya mbak Fanny :D

      Hapus
  5. Eh anak dan suamiku itu tipe org yg mudah bgt keringetan. Jadi kalo malam mereka suka pake kaos dalam doank, lah aku malah pake selimut segala.

    Ternyata ada penyebabnya jg ya, ku kira karena emang jenis kulitnya aja. Harus dianalisis nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku malah kebalikan mbak, tapi keknya karena hawanya yang panas aja sih. hihi..
      semoga sehat selalu ya mbak Ghina dan keluarga.

      Hapus
  6. Iyaaa setuju mba untuk memakai deodorant or mandi setiap hari. Karena bau badan kan karena tubuh kurang bersih ya. Kalo rajin mandi dan pakai deodorant bisa mengurangi bau di badan pastinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. iya mbak bener. susah nanti kalo jadinya bau ketek kan, hii..

      Hapus
  7. Saya malah susah sekali mengeluarkan keringat, apalagi kalo gak olahraga dah gk bakal mau keluar banyak keringatnya huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin kurang pemanasan itu, makanya kurang keluar keringat, hihi..

      Yang penting sehat ya Res :D

      Hapus
  8. Ternyata asupan kafein itu juga bisa memicu bau keringat ya... Makasih ilmu ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Arri, jangan terlalu banyak ngupi deh, hehe..

      Hapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!