Pola Asuh yang Tepat untuk Masa Depan Anak Lebih Baik



Pola Asuh yang Tepat untuk Masa Depan Anak Lebih Baik

Anak adalah anugerah terindah yang dimiliki setiap orangtua. Cara mendidik dan mengasuh anak dengan cara-cara yang baik adalah tugas utamanya. Menjadikan anak memiliki pribadi yang tak mudah menyerah,dan hal lain yang pastinya baik untuk masa depan anak.

Memperlakukan anak dengan baik merupakan sebuah kesadaran yang seharusnya ada dalam diri orangtua. Benar-benar "turun tangan" dalam memperhatikan tumbuh kembang anak secara langsung akan memberikan perasaan bahagia dan kepuasan tersendiri bagi orangtua.

Lantas, bagaimana sebenarnya pola asuh anak yang seharusnya agar anak mampu menjadi pribadi yang lebih baik? Yuk, simak penjelasan berikut:


Pola Asuh yang Tepat untuk Masa Depan Anak Lebih Baik

Pola asuh anak merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan perkembangan fisik, emosional, intelektual, sosial, dan finansial. Berikut adalah pola asuh tepat agar anak melewati perkembangan dan masa depan yang baik.

1. Bertanggung Jawab atas Kehadiran Anak

Jika seorang anak telah hadir ke dunia, pastilah orangtua wajib bertanggung jawab mendidik dan mengasuhnya dengan cara-cara yang baik. Menanamkan nilai-nilai positif dalam keluarga, dan memperhatikan tumbuh kembang anak.

Namun terkadang, orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau rutinitasnya, sehingga sangat sulit meluangkan waktu untuk anak. Akhirnya, mereka menitipkan kepada kakek dan neneknya, atau baby sitter saat sedang bekerja, atau yang lebih miris lagi, menitipkan anak kepada kakek dan neneknya yang berada dikampung halaman, agar lebih fokus menjalankan pekerjaannya.

Sesibuk apapun, sebisa mungkin hal ini jangan sampai terjadi. Karena bagaimanapun, tugas orangtua adalah mendidik, mengasuh, dan memperhatikan pertumbuhan anak secara langsung. Membersamai anak dalam kesehariannya. Mengajaknya bermain, belajar, memberikannya makanan dengan gizi seimbang, dan segala hal yang menyangkut tumbuh kembangnya.

Adakah di antara kalian yang menitipkan anak kepada kakek dan neneknya dikampung halaman? Komen dong, berbagi pengalaman :)

2. Mengajarkan Kedisiplinan dan Kemandirian

Anak harus dibiasakan mandiri sejak dini. Namun, bukan berarti membiarkan anak melakukan segala sesuatunya sendiri. Tetapi lebih kepada, mendampingi dan mengajarkan anak agar terbiasa melakukan segala aktivitasnya sendiri. Seperti mandi, memakai pakaian, makan sendiri, merapikan mainan, hingga toilet training. Karena seiring bertambahnya usia, anak akan terbiasa tanpa dibantu dan melakukan segalanya sendiri.

3. Mendidik dengan Keteladanan

Mendidik anak tidak cukup hanya dengan kata-kata atau sekadar nasihat saja. Tetapi, berikanlah contoh perilaku juga. Karena, kebanyakan anak akan mencontoh perilaku dan bahasa orangtuanya. Maka dari itu, selalu berperilaku dan berkata-kata baik, tidak hanya di depan anak, namun juga di manapun berada. Agar sebagai orangtua kita terbiasa dengan hal-hal baik.

Namun, apabila anak terlanjur mendengar atau melihat hal-hal yang tidak baik, jangan langsung memarahinya. Berikan pengertian jika perkataan atau perbuatan tersebut tidak baik dilakukan maupun dikatakan. Agar anak juga mudah mengerti membedakan mana yang baik dan tidak.

4. Jalin Ikatan Batin yang Kuat

Terkadang, anak hanya dekat dengan ibunya saja, atau ayahnya saja. Alangkah baiknya, jika anak bisa dekat dengan kedua orangtuanya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara, senantiasa menyempatkan waktu untuk anak. Bisa jadi pada saat makan, main, belajar, dsb.

Atau, coba untuk sejenak mendengar cerita-cerita anak, apa saja yang ia lakukan selama seharian. Memulai bertanya kepada anak tentang kegiatannya hari-hari juga tak ada salahnya. Dengan begitu, perlahan-lahan akan muncul rasa membersamai dan kasih sayang yang kuat antara anak dengan orangtua.

5. Menghargai Perasaan Anak

Mungkin cukup sulit bagi orangtua untuk mengetahui perasaan anak, baik ketika ia sedang sedih, atau marah. Karena terkadang, anak masih belum bisa bercerita tentang apa yang dialaminya. Berikan waktu sejenak, dan perlahan mulai bertanya mengapa ia menangis atau marah.

Dari perlakuan ini, anak akan terbiasa mengungkapkan isi hatinya. Namun, jangan lupa juga untuk mengajari anak, bahwa ia juga harus menghargai perasaan orang lain. Supaya seimbang.

Dari kelima poin di atas, adakah yang sudah mempraktekannya? Cara orangtua dalam mendidik anaknya memang berbeda-beda ya. Intinya adalah, mendidik dan mengasuh dengan cara-cara yang baik, dan mampu menjadikan anak seorang yang baik pula, baik dalam perilaku dan tutur bahasanya.

Boleh dong komen di bawah kalau ada pendapat lain, atau cerita tentang cara mendidik anak versi kamu. Semoga bermanfaat. Sampai jumpaa..

Gif: canva
Ref: instagram parenting


Posting Komentar

6 Komentar

  1. Mendidik dengan keteladanan..
    Ini yang barangkali sering kita para orang tua lupakan. Banyak orangtua yang bisanya hanya menyuruh anaknya buat ini, buat itu. Tetapi pada dasarnya orangtuanya hanya menyuruh saja. Tdak melakukannya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, betul tuh, Do. Jadi nanti kalo kamu udah berkeluarga, jangan suka nyuruh-nyuruh anak ya, hihi..

      Hapus
  2. Eh, tunggu.. Aku lihat di link partner. Ada PKS Muda Bali. Apakah mbak kader PKS yaa? :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk.. di lihat link directnya kemana doong :D

      Hapus
  3. tulisan bermanfaat....

    Thank you for sharing

    BalasHapus
  4. Menghargai perasaan anak, heum, relate banget. kemarin minta naik kuda2an, terus kubilang nanti2, eh terus ga jadi karena ga bisa bayar gesek, dan uangku nggak cukup buat bayar. wkwk.. dia marah sesiangan itu, merasa sih udah nggak bisa dan emang nggak boleh mengabaikan perasaan anak..

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!