Pada tanggal 24 Agustus 2021 lalu, Channel Kantor Berita Radio bersama NLR Indonesia, mengadakan siaran ruang publik yang membahas tema "Yang Muda Yang Progresif, Untuk Indonesia Inklusif". Dipandu oleh Ines Nirmala, bersama nara sumber Agustina Ciptarahayu selaku Founder & CEO PT. Botanina Hijau Indonesia, dan Widya Prasetyanti selaku Program Development & Quality Manager, NLR Indonesia.
Sebagai bagian dari kelompok disabilitas, ternyata masih banyak menghadapi kesulitan dalam upaya mencapai hak-hak mereka. Hal ini dikarenakan stigma serta hambatan dalam mengakses layanan dasar dan layanan umum.
Menurut data dari Riskesdas 2018, kelompok orang muda usia 18-24 tahun dengan disabilitas, merupakan populasi disabilitas terbesar ketiga setelah kelompok disabilitas pada usia dewasa akhir dan usia lanjut.
Padahal sebenarnya, mereka dapat dipandang sebagai peluang dalam mewujudkan Indonesia yang inklusif dan telah banyak menyumbang inovasi serta gagasan perubahan oleh orang muda dengan disabilitas atau OYPMK.
Mengenal Singkat NLR Indonesia
Dibuka diawal pembahasan oleh Widya Prasetyanti selaku Program Development & Quality Manager, NLR Indonesia, bahwa NLR Indonesia merupakan sebuah organisasi yang bergerak disektor kesehatan. Di mana misinya adalah mencegah, mendeteksi dan menangani kusta serta mendukung aspek kesehatan, kemandirian dan inklusif bagi orang yang terdampak karena kusta dalam masyarakat.
Mengapa NLR memprioritaskan pendampingan terhadap orang dengan kusta? Karena, kusta adalah salah satu yang dapat menyebabkan disabilitas, sehingga sulit untuk bersosialisasi, baik dalam dunia kerja maupun masyarakat.
Program NLR bersama Orang Muda dengan Disabilitas dan OYPMK
NLR yang merupakan sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia.
Berdasarkan hal tersebut, NLR menggunakan pendekatan tiga zero, yaitu:
1. Zero Transmission (nihil penularan), Penyakit kusta hanya dapat diberantas jika kita dapat menghentikan tertularnya orang oleh kuman kusta.
2. Zero disability (nihil disabilitas), mendorong kegiatan penemuan kasus kusta sedini mungkin untuk menekan keterlambatan diagnosis dan pengobatan kusta yang dapat berakibat disabilitas pada penderita kusta.
3. Zero exclusion (nihil eksklusi), mengupayakan inklusivitas dan pengurangan diskriminasi dan stigma terhadap OYPMK dan penyandang disabilitas karena kusta dan disabilitas lainnya.
Program NLR Indonesia
- Memberikan hak ketenagakerjaan yang inklusif, di sini NLR pernah mendukung dalam hal kewirausahaan dan tenaga kerja formal. Selain itu, NLR juga memprioritaskan untuk anak dan remaja disabilitas (termasuk down syndrome) serta kusta, salah satunya adalah memperhatikan tumbuh kembang mereka.
- NLR juga memfokuskan pada aspek kesehatan seksual dan reproduksi.
- NLR dengan senang hati memberikan kesempatan pemagangan insklusif kepada orang muda dengan disabilitas dan kusta, supaya dapat bekerja di kantor NLR, dan juga ke berbagai organisasi-organisasi mitra di berbagai wilayah.
- NLR juga memberikan peer counselling (konseling sebaya) secara khusus, yang sengaja dibangun untuk para penyandang disabilitas dan kusta yang sudah mempunyai kemampuan. Tim NLR akan melakukan pelatihan serta pendampingan untuk mereka, agar dapat menjadi counsellor yang handal untuk pasien kusta lainnya.
- NLR bersama KBR juga telah membangun program SUKA (Suara Untuk Kusta), di mana program ini akan menargetkan kepada orang muda terutama warga net, roadshow ke kampus-kampus, yang bertujuan untuk mengkampanyekan penyadaran kusta.
Fokus pada Kelebihan Bukan pada Kekurangan
Selanjutnya pemaparan yang disampaikan Agustina Ciptarahayu selaku Founder & CEO PT. Botanina Hijau Indonesia yang didirikan tahun 2014. PT Botanina Hijau Indonesia sendiri adalah sebuah usaha yang fokus pada bidang kecantikan dan kesehatan. Seperti produk perawatan kesehatan, personal care, baby and kids, kebutuhan imunitas, dsb.
Mbak Tina menyampaikan, bahwa dunia usaha zaman sekarang sangat berubah. Karena persaingan yang begitu ketat, maka perusahaan yang dikelola beliau mau tidak mau harus mampu berinovasi, sehingga membutuhkan personel dengan kemampuan yang spesifik serta lengkap.
Melalui keputusan tersebut, maka akan membentuk kemampuan dan pola kerjasama. Berbeda dengan dunia kerja zaman dulu, di mana sistem kerja full-time akan diutamakan. Sementara di zaman sekarang, sistem kerjasama sering dilakukan secara part-time atau freelance. Karena memang skill yang dimiliki maasing-masing orang.
Mbak Tina menambahkan, bahwa mereka lebih mencari personel berdasarkan karya atau skill yang dimiliki. Bukan berdasarkan keterbatasan fisik atau hal lainnya.
Saya sangat terkesan dan memberikan banyak jempol kepada Mbak Tina, ketika beliau bercerita tentang seorang tangan kanannya di bagian produksi. Di mana orang tersebut adalah seorang disabilitas kategori low vision, namun memiliki kemampuan penciuman yang sangat tajam.
Mengingat produk-produk yang dihasilkan PT. Botanina Hijau Indonesia tercipta dari bahan baku alami, maka membutuhkan aroma-aroma dengan kualitas yang sangat baik. Selain itu, dapat menghasilkan aroma menyenangkan untuk kepuasan konsumen.
"Tuhan itu Maha Adil, ketika manusia diberi kekurangan di satu sisi, namun di sisi lain kemampuan indranya naik," Agustina Ciptarahayu.
Sepakat bener nih saya sama Mbak Tina, karena memang nggak ada manusia yang sempurna ya, Mbak.
Pentingnya Memberikan Perhatian Khusus kepada Orang Muda dengan Disabilitas dan Kusta
Data terbaru populasi orang muda di Indonesia sekitar 270 juta penduduk Indonesia merupakan kategori Gen Z (usia 9-24 tahun), ada 28% atau 75 jutaan, itu berarti ada sekitar 104 juta merupakan orang muda usia produktif.
Sementara data pada penyandang disabilitas ada 3,3% berusia 5-17 tahun, ditambah dengan usia 18-24 tahun sekitar 21,1%, jadi total sekitar 24% dari penyandang disabilitas di Indonesia kurang lebih 5 juta jiwa dengan usia 5-24 tahun.
Berbeda dengan OYPMK, bahwa terdapat kasus baru kusta setiap tahunnya, sebanyak 11% di antaranya terjadi pada anak dan remaja usia di bawah 15 tahun, berarti sebanyak 1700 anak dan remaja.
WHO menyatakan bahwa, terdapat sekitar 210.000 kasus baru kusta yang terjadi di seluruh dunia. Sementara di Indonesia pada 2016, terdata sekitar 16.000 kasus baru kusta atau sebesar 6,5% kasus per 100.000 penduduk. Indonesia juga masuk dalam tiga besar negara dengan kasus kusta terbesar, sejajar dengan India dan Brasil.
Dari data-data di atas, maka NLR dengan sangat mulia memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas dan OYPMK supaya bisa mendapatkan hak serta kesempatan yang sama untuk hadir di ruang publik.
Penyakit Kusta Bukan Kutukan!
Kusta bukanlah penyakit yang mudah menular atau bahkan kutukan. Kusta bisa disembuhkan, asalkan mengikuti terapi dan pengobatan dengan baik. Yuk, kenalan dengan kusta, mulai dari apa itu kusta, gejala, cara pencegahan, serta penyembuhannya. Silakan lihat gambar berikut yaa..
Persiapan Untuk Menerima Orang Muda dengan Disabilitas & OYPMK dalam Dunia Kerja
Sebagaimana pengalaman Mbak Tina yang punya pengalaman mempekerjakan penyandang disabilitas ringan, persiapan yang dibutuhkan adalah tergantung dari pola kerjasama yang diambil, baik itu full-time, part-time atau freelance.
Sementara untuk fasilitas yang dipersiapkan perusahaan juga tergantung dari disabilitas itu sendiri. Intinya adalah, butuh penyesuaian yang tepat dan cepat, namun tetap memperhatikan jenis disabilitas tersbut. Misalnya memperhatikan cahaya lampu, atau tulisan yang harus sebesar dan sejelas apa.
Mbak Widya juga menjelaskan persiapan untuk mempekerjakan OYPMK. Di mana fasilitas yang diberikan hanyalah tergantung dari kondisi OYPMK tersebut. Misalnya, tidak boleh terlalu lelah, sehingga bisa menyebabkan kulitnya memerah, bahkan stres atau hal lain. Maka perhatikanlah jam kerja dan jam istirahatnya, supaya juga memberikan kenyamanan kepada mereka.
Selain itu, dalam hal adaptasi, beberapa OYPMK telah kehilangan sensoriknya, misalnya tidak bisa membedakan panas, atau alat-alat tajam. Hal tersebut juga harus diperhitungkan, agar OYPMK terhindar dari luka-luka atau kecelakaan lain.
Hal terpenting yang disampaikan Mbak Widya juga terkait kebersamaan setiap pekerja. Dalam artian, tidak ada yang diistimewakan atau dibedakan, semua sama, semua bisa menjalin pertemanan dengan baik. Ini juga termasuk persiapan yang harus dilakukan.
OYPMK Harus Tetap Semangat!
Menariknya, dalam acara Ruang Publik KBR bersama NLR ini, menghadirkan salah satu OYPMK, adalah Gaby, asal NTT. Pada awalnya Gaby sama sekali tidak mengetahui tentang penyakit kusta, sampai pada akhirnya Gaby memeriksakan diri ke dokter, kemudian berada dalam salah satu yayasan. Gaby menceritakan, bahwa ia sempat mengalami lumpuh ringan pada bgian kakinya. Lalu mengikuti terapi rutin dan pengobatan kusta secara gratis.
Dan lantas, Gaby mengenal NLR Indonesia, kemudian ia banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang kusta. Gaby mengatakan, bahwa penyakit kusta menyerang sistem saraf, sehingga membuat kondisi tertentu, seperti mati rasa, lumpuh, sbg.
Sebagai OYPMK, saat ini Gaby telah merasa lebih baik, sehingga bisa melakukan banyak aktivitas dengan normal, walaupun belum sepenuhnya lancar. NLR Indonesia dirasa sangat banyak memberikan dukungan kepadanya, terutama saat ia mengalami lumpuh ringan, namun tetap semangat melakukan pelatihan seperti menenun dan kegiatan lainnya.
Hal ini adalah cara terbaik agar penderita kusta tidak putus asa, dan terus berjuang untuk bisa sembuh, serta beraktualisasi di ruang publik.
Demikianlah liputan saya tentang acara Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia dengan tema Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif. Salut sekali nih sama NLR Indonesia dan juga PT. Botanina Hijau Indonesia yang seolah mendobrak stigma disabilitas dan kusta serta OYPMK.
Semoga semakin banyak penyandang disabilitas dan kusta serta OYPMK yang berani menunjukkan kualitas dirinya diberbagai bidang, serta dapat memutuskan stigma terhadap semua itu. Begitupun pada para pelaku usaha, agar dapat mendukung dan fokus terhadap kelebihan orang muda dengan disabilitas dan OYPMK, untuk menyusun pola kerjasama yang lebih baik. Jangan sampai ada lagi yang namanya diskriminasi, titik!
Baca juga: Testimoni Mosehat, Penyakit Asam Urat Dijamin Minggat!
Semoga bermanfaat, jangan lupa tinggalkan jejakmu dikolom komentar ya. Sampai jumpaa..
0 Komentar
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!