6 Alasan Kenapa Menjadi Penulis Itu Keren, Nomor 5 Menggiurkan! - Penulis adalah salah satu profesi paling diminati beberapa bulan ini. Terutama para emak-emak multitalenta yang seolah menjadikan menulis sebagai kehidupan keduanya, termasuk saya, haha.. Sebagian orang mungkin menganggap profesi ini adalah profesi biasa.
"Menulis memangnya bisa dapet apa sih?"
"Apa enaknya menulis, kan capek mikir."
Eits.. Barusan itu siapa yang batin sih.. Jadi, buat siapapun yang meng-under-estimated-kan profesi menulis, kamu itu salah besar. Menulis itu banyak manfaatnya kok. Bahkan banyak film-film yang di ciptakan berawal dari tulisan, entah itu novel, cerpen, dsb.
Mau tau apa aja manfaat yang didapat ketika menjadi seorang penulis? Ini diaa..
1. Mampu Bertutur Kata dengan Baik
Mampu menyusun kata demi kata dengan baik, menciptakan kalimat-kalimat indah yang bermakna dan juga enak untuk dibaca, adalah makan sehari-hari seorang penulis. Nggak jarang bila berkata-kata pun seorang penulis mampu bertutur dengan baik pula.
2. Mendadak Rajin
Penulis itu hanya mengenal deadline-deadline-deadline. Deadline disini berarti, seorang penulis pasti selalu punya ide untuk bisa menulis berbagai informasi dan kejadian menarik. Penulis akan terus mengasah kemampuan menulisnya, maka dari itu ia akan lebih rajin menulis.
3. Peka Terhadap Sekitar
Tentunya banyak ide-ide yang muncul ketika menjadi penulis. Bahan untuk menulis juga berasal dari berbagai sisi kehidupan. Untuk itu, seorang penulis akan menjadi peka terhadap lingkungan sekitar atau bahkan global. Penulis harus mampu membuka pikirannya dan membahas masalah-masalah yang vital sekalipun.
4. Menginspirasi Banyak Orang
Setiap tulisan yang diciptakan oleh penulis, pasti memiliki manfaat dan dampak yang besar bagi para pembacanya. Maka nggak heran, jika tulisannya selalu menginspirasi, dan seolah memotivasi banyak orang, agar kehidupannya menjadi lebih baik lagi.
5. Santai Tapi Menghasilkan
Penulis itu kerjanya santai dan fleksible. Nggak cuma di kantor, penulis bisa mengerjakan tulisannya dimana aja, dengan hanya bermodal ponsel atau laptop, asalkan tulisan selesai sebelum deadline, tetap tanggung jawab dong yaa..
Buat si penulis lepas, menulis menjadi pilihan tepat untuk bisa mengahasilkan lho.. Karena kamu bisa mengirim tulisan kamu ke media, atau coba mengikuti lomba-lomba menulis.
6. Karyamu Dapat Diingat Selamanya
Penulis akan meninggalkan jejaknya pada tulisan yang diciptakannya, jika penulis telah tiada. Tulisannya akan selalu dikenang dan diingat sepanjang masa.
Gimana, serukan menjadi penulis. Mau yang profesional ataupun lepas, kamu tetap bisa mengekspresikan karyamu. Yang jelas, karyamu tersebut benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kategori yang kamu pilih. Walau terkadang, ada perasaan jenuh dalam menulis, tapi yakinlah bahwa kamu bisa cepat bangkit dengan membaca kembali karya-karyamu yang telah dibaca banyak orang.
Satu hal, semua profesi yang ada di dunia ini, pasti keren, dan punya ciri khas juga kelebihannya masing-masing. Semua tergantung pada diri masing-masing ya. Pilihlah profesi yang sesuai dengan kemampuan dan kesenanganmu. Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Silakan berbagi ke media sosial. Sampai jumpa..
Gif: tenor.com
Reff: popbela.com
33 Komentar
Paling setuju di poin ke enam. Ketika kita menulis, nama kita akan abadi walaupun sudah meninggal. Sebut saja penulis penulis lampau, seperti Pram Toer, Buya HAMKA, atau ulama terdahulu macam Imam Ghazali. Kita mengenal mereka semua karena mereka menulis..
BalasHapusYak, setuju. Dan masih banyak lagi ya pastinya, tulisan mereka tak lakang di makan zaman.
HapusIngin setuju semuanya ini mah kak, huahahaha. Oh iya, tambahan, kita jadi lebih peka sama diri sendiri. Karena di saat kita lg dilanda bingung mau nulis apa, nggak jarang jadi mikirin ke diri sendiri, "aku sukanya apa yaa", "apa aja yaa sisi aku yg mau dibagiin", soalnya aku sendiri merasakan *cielah* 😁😁
BalasHapusSemoga kegiatan menulis kita semua bisa terus sama-sama berkembang ke arah yg lebih baik ya kak Rizky:'))
Ah, iya iya bisa juga tuh, jadi mikirin diri sendiri akhirnya. Kan emang tulisan kamu gitu semua, hihi..
HapusJadi cpt pengen bikin buku nih, hihi.. Aamiin.. aamiin.. aamiin..
Nomor 3 nih kadang dilema ya, kita menulis tentang isu-isu yang sedang hangat jadi peka trhdap isu2 trsbt tapi kalo pas lg deadline eh jd lupa waktu dan sekitar 😁
BalasHapusHaha.. iya nih bu. Tapi yg penting deadline aman bu, yang laen mah nyusul, wkwk..
Hapussantai tapi menghasilkan, bener bgt ya mbak rizky..aku pun bisa ngerjain ini tanpa menganggu waktu bersama anak-anak
BalasHapusYa mbak Ina, toh nanti untungnya buat anak juga ya, hihi..
HapusBener banget. Apalagi kalau semangat lagi tinggi. Sehari bisa jadi 2 artikel hahaha
BalasHapusTapi kalau gak mood males mulai jadi tantangan terberat. Hehe
ini nih godaan penulis, males, unmood, dan ngeblank tiba-tiba, haha..
HapusHihi betul banget yang nomer 5 menggiurkan emang. Dulu punya idealisme ketika menulis, tapi sekarang idealisme yang terlalu kaku agaknya juga ngga bagus yaaa. Makanya skrg aku memperluas sudut pandang dengan banyak bergabung di komunitas menulis biar ada "hasil"nya eaa
BalasHapuseyak, sepakat nih sama mbak Jihan, kalo gabung komunitas,, seolah jadi pemantik kita buat semangat nulis ya, ide-ide juga jadi banyak muncul seketika, karena hasil sharing, hehe..
HapusYa ampun saya pasa baca judulnya langsung penasaran sama nomor 5! Tapi, bener banget sih. Jadi, penulis apalagi penulis blog lumayan nyantuy hehe
BalasHapusNyantuy dan hasilkan pundi-pundi, hihi..
Hapussetuju sama semua point di atas kak. mungkin tambahan ya, menjadi penulis jadi bisa lebih aware sama diri sendiri, katanya kan menulis itu semacam self healing juga, hehe
BalasHapusYa ya, bisa juga nih kak, jadi bikin mental tambah sehat ya. hehe..
HapusSebelum baca isi tulisannya saya malah kedistrect sama judulnya, ternyata sangat memang menggiurkan isinya.
BalasHapusPoin penting juga menurut saya dari 6 alasan menulis ini ada pada poin ke 0 (nol) yaitu dari kalimat "ngapain nulis, kan capek mikir" , bahwa dengan menulis setidaknya kita tetap berpikir dan oleh karena itu kalau kata filsuf Descartes "Saya berpikir maka saya ada". Secara tidak langsung artinya mungkin bisa jadi menulis merupakan sarana mempertahankan eksistensi kita.
Wah, berat banget komennya nih mbak, sampe bawa-bawa opa Descrates hihi.. Iya, iya, memang bukan capek mikir, tapi lebih kepada mengasah otak kita untuk lebih banyak membaca, mencari tahu sisi lain kita seperti apa, dan menemukan hal-hal menarik yang sebelumnya nggak pernah kita tahu :D
HapusYg ngeselin sih kalau udah ditagih editor padahal lagi ga mood buat nulis atau lagi ga punya bahan hehe.
BalasHapusLucu gambarnya pake karakter Mio Akimiyo, kalau ga salah pas episode lagi bikin lirik lagu itu.
Tapi mau nggak mau, mood atau nggak mood, kalo udah deadline, pasti wajib dikerjainlah mas, haha..
HapusMungkin maksudnya, Mio Akiyama yak, haha.. kalo adegannya lagi apa sih kurang tau, hihi..
Wah bener banget klo banyak berjodoh ya, tulisan kita dan akhirnya banyak yang ngajakin proyek. Seneng dapat duit.
BalasHapusPastinya mbak Wid, banyak nulis banyak cuan, hihi..
HapusSantai tapi menghasilkan haha. Nggak pernah kebayang sih bakal jadi penulis, tapi ternyata pekerjaan ini sangat menyenangkan. Dulu saya jadi content writer di web besar, sekarang freelance writer yang sebetulnya pun penghasilannya sama. Semoga tetap semangat jadi penulis
BalasHapusWah, keren nih kak Arai. Sukses dan semangatterus menulisnya ya kak. *TOSS!
Hapussetuju banget kak, saya sedang proses belajar menulis, masih ditahapan awal banget, masih banyak kekurangan. membaca tulisan-tulisan penulis yang sudah terjun lebih lama begini sangat memotivasi saya
BalasHapuspenulis memang harus banyak baca juga ya mbak. saya sih gabung dikomunitas dan nulis di luar blog, supaya semangat menulis dan jadi belajar bareng :D
HapusSemangat menulis kita. Menggerakan literasi agar makin meluas dari diri sendiri dulu ya Kak. Aku kalau nggak nulis seminggu aja pusing.
BalasHapusBerarti jadi self healing gitu ya kak. lah aku sehari aja absen nulis udah bingung kak, nggak nambah-nambah nanti cuannya, haha..
HapusSemangat..
Semangat..
nomor 3 nih buat mentrigger kemampuan berpikir kritis, dan itu emang kaya wadah buat melatih. Cuman latihannya juga emang menantang ya, terutama kalau disuruh nulis atau mengamati yang bukan jadi point of interest kita.
BalasHapusBener teh, tapi gimana pun, harus tetep ditulis ya teh, memang sedikit memaksa, tapi harus tetep profesional, eaa :D
Hapusyang terakhir ini masih dilematis sih mbak nek menurutku. Tulisan nggak pernah abadi, kalau nggak dibaca. domain ga dibayar lagi, tulisan ilang kalo ga back up, buku juga kalo penjualan ga laris atau ga dicetak lagi ya orang gatau jg. Yang palng penting emang berguna meski hanya saat ini dan selama kita hidup yaa. Syukur2 manfaatnya sampai nanti
BalasHapusBener juga sih mbak Ghin. Ya setidaknya karya-karya kita di tauin orang-orang terdekat. Tergantung usaha kita juga ya sampek mana mampu atau bahkan bangun percaya diri dulu ya untuk lalu mempromosikan karya-karya kita itu :D
BalasHapusMatur nuwun untuk sharingnya mbak :D
Menulis... hobby yang baru 2 tahun ini saya tekuni dan Alhamdulillah sudah ada beberapa karya yang saya punya
BalasHapusUntuk koleksi pribadi dan ada beberapa untuk kepentingan Lembaga
Bulan juli ini kebetulan ada Event Donasi Puisi dari Sastrawan yang ada di daerah saya
Alhamdulillah saya Mulai Percaya Diri untuk membuat karya
Dimana karya saya bisa di Baca dan ketahui oleh banyak orang lagi
Tidak hanya berkutat untuk Koleksi Pribadi dan Lembaga saja
Ingin rasanya bisa membuat sebuah buku
Tentang Puisi-puisi yang saya
Quote, kata-kata mutiara dan semua tulisan hasil karya Nurul Dj
Mohon bimbingannya untuk semua teman-teman supaya karya saya lebih bisa di Eksplor lagi
Terimakasih
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!