Perekat keramik merupakan lem yang digunakan khusus untuk menempelkan keramik pada permukaan seperti lantai dan dinding. Terdapat berbagai manfaat dari lem keramik yang membuatnya penting untuk kamu gunakan pada bangunan.
Contohnya, seperti membantu keramik lebih tahan lama, kokoh, hingga lebih rapi dan estetik. Bila ingin menggunakan lem keramik, kamu perlu mengetahui cara penggunaan yang tepat. Untuk itu, simak artikel ini hingga akhir agar kamu tidak salah menggunakan lem keramik!
5 Manfaat Perekat Keramik
Mengaplikasikan lem keramik ketika instalasi lantai atau dinding keramik pada bangunan akan memberikan kamu berbagai manfaat, di antaranya:
1. Membuat Keramik Lebih Kuat dan Kokoh
Keramik yang direkatkan dengan lem khusus keramik terjamin lebih kokoh dan kuat. Ini karena material pada lem memberikan kekuatan ikatan lebih baik dari mortar biasa pada umumnya.
Oleh sebab itu, lem keramik akan memastikan keramik berada pada tempatnya serta tidak rentan terlepas. Keramik lantai atau dinding pada bangunan pun terlindungi dari risiko pecah atau retak. Jadi, umur keramik lebih panjang karena kualitasnya terpelihara.
2. Meningkatkan Daya Tahan Keramik
Maka dari itu, kamu perlu lem keramik yang berkualitas untuk membantu keramik melekat lebih kuat. Daya tahan keramik pun jadi meningkat karena didukung oleh perekat yang berkualitas.
3. Penghalang Air dan Kelembapan
Manfaat berikutnya dari aplikasi perekat khusus keramik adalah sebagai penghalang masuknya air ke bawah keramik. Ini juga membantu mencegah penumpukan kelembapan pada keramik yang berpotensi menurunkan kualitasnya.
Namun, tetap saja fungsi ini tidak menggantikan fungsi waterproofing, melainkan hanya membantu saja.
4. Mempermudah Pemasangan
5. Menambah Estetika
Cara Mudah Menggunakan Perekat Keramik
1. Meracik Perekat secara Tepat
Melakukan peracikan adalah langkah awal yang perlu kamu lakukan. Perhatikan komposisi material pada perekat agar racikannya tepat. Rasio yang ideal antara perekat, pasir, dan juga mortar adalah 1:1:5.
Rasio tersebut mungkin bisa berbeda menyesuaikan dengan luas area aplikasi dan ukuran keramik. Lalu, kamu bisa menambahkan air secara berkala pada racikan. Tekstur racikan perekat harus menyerupai pasta yang kental.
Jadi, kamu harus menambahkan air dengan perlahan agar tidak terlalu banyak dan adonan berakhir terlalu cair.
2. Merendam Keramik
Perendaman bisa kamu lakukan selama minimal 15 menit sampai dengan maksimal 30 menit sebelum tahap pengaplikasian. Setelah kondisi keramik basah, kamu bisa memasangnya di atas perekat yang telah dioleskan pada permukaan dinding atau lantai.
Perendaman keramik di era modern tidak menjadi kewajiban lagi. Sebab, sudah tersedia semen instan yang berkualitas dan mengakomodir kebutuhan tersebut.
3. Mengukur Area Aplikasi
Pemasangan keramik yang efisien memerlukan pengukuran area aplikasi dengan cermat. Kamu bisa menggunakan peralatan seperti paku, meteran, dan juga benang untuk mengukur area aplikasi.
Alat tersebut akan menjadi komponen yang menetapkan titik pusat pemasangan keramik serta ketebalan perekatnya. Hasil pemasangan pun menjadi lebih simetris dan rapi.
4. Mengaplikasikan Perekat
Setelah tahap pengukuran telah selesai, kamu dapat memulai pemasangan keramik dan mengaplikasikan perekatnya.
Pemasangan dimulai dengan mengoleskan racikan perekat yang telah kamu buat sebelumnya pada permukaan dinding atau lantai. Lalu, angkat keramik yang kondisinya masih basah dari rendaman.
Pasang keramik tersebut dengan rapi pada permukaan yang telah memiliki lapisan perekat. Kamu bisa mengikuti garis simetris yang telah disiapkan pada tahap pengukuran area aplikasi dengan alat seperti meteran, paku, hingga benang.
Kamu perlu memastikan keramik menempel melalui tekanan jari yang konsisten untuk menghindari keramik tidak rata (lippage). Maka dari itu, pasang tiap keramik dengan teliti dan hati-hati.
5. Pembersihan dan Finishing
Apabila seluruh proses pemasangan keramik telah selesai, maka kamu bisa menyelesaikan dengan melakukan finishing.
Pada tahap akhir ini, kamu harus membersihkan permukaan keramik dari berbagai sisa noda dari perekat. Setelah mencapai 2 atau 3 hari dari proses pemasangan, kamu bisa menambahkan grouting di sela-sela keramik.
Perawatan keramik lantai atau dinding bisa kamu lakukan dengan pembersihan rutin menggunakan sabun pembersih yang lembut. Perekat atau lem keramik sangat berguna dalam melindungi keramik serta menjadikannya kuat dan tahan lama.
Cara menggunakan perekat pun mudah. Kamu bisa memulai dengan meracik perekat menggunakan rasio yang tepat. Lalu, sempurnakan dengan finishing yang rapi.
Bila ingin lebih maksimal, pastikan kamu menggunakan jenis perekat keramik berkualitas terbaik. SikaCeram - 180 GA TileFix adalah perekat siap pakai yang cocok untuk granit. Daya lekatnya terjamin sangat kuat untuk memastikan keramik terpasang dengan kokoh.
Jenis permukaan yang bisa menggunakan produk tersebut mulai dari dinding hingga area basah yang tidak terendam. Untuk mengaplikasikan dan menggunakan perekat, kamu tinggal menambahkan air. Jadi, produk ini sangat praktis dan efisien.
Sika adalah perusahaan yang memproduksi SikaCeram - 180 GA TileFix. Sika telah mendominasi industri bangunan selama 113 tahun. Tidak terhitung proyek lokal dan global yang telah Sika kerjakan. Salah satu contohnya adalah proyek MRT.
Kamu perlu mengetahui bahwa Sika merupakan pencetus pertama waterproofing berbahan dasar semen di Indonesia. Ini membuktikan orientasi Sika dalam menyediakan solusi bangunan yang komprehensif.
1 Komentar
aku kira kalau pasang keramik cuman sama semen aja, ternyata ada lem khusus ya
BalasHapusartikel ini bener bener membantu aku yang rencananya mau pasang keramik baru nih
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!