P2P Lending, Pilihan Investasi dengan Keuntungan Lebih Besar, Tertarik?



 

P2P Lending

Salah satu cara cepat untuk mencapai financially independent adalah dengan mengajukan Peer-to-peer (P2P) lending. Jika dibandingkan kamu membeli saham dengan keuntungan rata-rata 8%, pengembalian investasi P2P lending bisa mencapai 14%.

Banyak orang yang awalnya menabung untuk mencapai kemandirian finansial tersebut, kini beralih ke P2P lending dengan harapan dapat membantu mereka meraih tujuan lebih cepat.

Mengenal Jenis P2P Lending: Produktif vs Konsumtif

P2P lending merupakan pendanaan yang masih tergolong baru. Kamu akan menjadi pendana dan dipertemukan dengan peminjam yang merupakan seorang individu atau pemilik usaha untuk mendapatkan modal. Mereka yang menjadi peminjam ini biasanya UMKM.

P2P lending dibagi menjadi dua jenis, yaitu, produktif dan konsumtif, di mana keduanya punya perbedaan-perbedaan mendasar. Tidak hanya pada penggunaannya saja, namun ada beberapa perbedaan lainnya yang akan di artikel ini.

Sebagai calon lender, dengan mengetahui tentang P2P lending produktif dan konsumtif, maka kamu akan bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Simak perbedaannya berikut ini:

- Tujuan Penggunaan

Salah satu perbedaan dasar dari P2P lending konsumtif dan produktif adalah dari tujuan peminjam menggunakan dana dari investor. P2P lending jenis konsumtif biasa dipakai untuk pinjaman dana yang sifatnya bukan sebagai pengembang usaha. Contohnya adalah membeli handphone seri terbaru karena ingin mengikuti tren, meskipun hal seperti ini diperbolehkan.

Sementara itu, P2P lending produktif digunakan untuk mengembangkan usaha atau bisnis yang sedang dijalankannya agar menjadi lebih besar.

- Sistem dan Tingkat Bunga

P2P lending konsumtif memberikan bunga harian karena pinjaman bersifat jangka pendek. Sedangkan P2P lending produktif memakai sistem bunga bulanan.

- Jangka Waktu Pinjaman

P2P lending konsumtif termasuk ke dalam pinjaman jangka pendek sehingga waktu pengembalian dananya dapat dikatakan lebih cepat. Sedangkan pada P2P lending produktif, tenor yang diberikan lebih panjang, bisa mulai dari 1 hingga 12 bulan.

Tips Memilih P2P Lending yang Sehat dan Tepat

Jika kamu mulai untuk investasi lewat P2P lending, harus tetap berhati-hati. Ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk memilih P2P yang sehat dan tepat.

1. Pilih P2P Lending yang Sudah Terdaftar OJK

Industri P2P lending ini masih tergolong baru, sehingga beberapa nama perusahaannya mungkin masih asing di telingamu. Maka dari itu, kamu bisa mencari perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi perlindungan dana dan data pribadimu.

2. Lihat Track Record Perusahaan

Tips melihat track record perusahaan yang baik adalah cari perusahaan yang sudah berjalan lebih dari 1 atau 2 tahun. Meskipun, lamanya perusahaan berdiri tidak menjamin kepastian hasil investasi dan reputasi perusahaan.

Tetapi dengan cara ini artinya perusahaan tersebut sudah dipercaya beberapa orang lain yang lebih dahulu bergabung P2P lending.

3. Perhatikan Tingkat Bunga

Tujuan dari investasi adalah mendapatkan hasil, maka dari itu, tingkat bunga dan faktor biaya lainnya harus diperhatikan jika kamu mencari perusahaan P2P lending. Lihat tingkat bunga minimum yang diberikan.

4. Risiko

Cari tahu juga cara perusahaan P2P lending melindungi para investornya. Beberapa dari mereka memberikan manajemen risiko kredit lewat credit scoring dengan tujuan menilai kelayakan calon peminjam.

5. Waktu Pencairan

Tips terakhir adalah lihat waktu pencairan. Kamu bisa mencari perusahaan yang tidak memberikan administrasi yang rumit.

Strategi Menyusun Portofolio P2P Lending

Sebelum memulai untuk berinvestasi, kamu harus paham bagaimana menyusun portofolio secara benar. Kamu juga perlu melakukan pengecekan secara rutin agar tidak salah saat mengambil keputusan nantinya. Di bawah ini ada beberapa strategi yang harus kamu perhatikan saat menyusun portofolio P2P lending:

1. Tetapkan Tujuan Investasi

Sebagai investor, kamu harus tahu tujuanmu, yang berhubungan dengan jangka waktu. Apakah kamu bersedia menunggu hingga masa depan untuk mendapatkan keuntungan atau ingin memperolehnya dalam waktu cepat.

2. Pahami Profil Risiko

Pahami profil risiko pada dirimu, setiap investor tidak sama tentang bagaimana cara mereka ketika harus dihadapi dengan kerugian atau risiko. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk menentukan pilihan model investasi P2P lending.

3. Siapkan Modal

Salah satu syarat krusial jika kamu ingin berinvestasi di P2P lending adalah modal yang diberikan. Jumlah yang kamu miliki harus sesuai dengan pendanaan yang kamu berikan. Jangan terlalu memaksakan, sesuaikan dengan kemampuan keuanganmu.

Ingin belajar mengenai P2P lending lebih mendalam agar segera mencapai financially independent? Kamu bisa belajar langsung dari para ahlinya dengan mendaftar sebagai membership Ternak Uang.

Untuk menjadi member, ada voucher promo khusus yang bisa digunakan untuk pembaca blog ini yaitu: TUBLOGGER12. Dengan promo ini, kamu bisa mendapatkan diskon 15% saat mendaftar menjadi member.

Ada banyak materi-materi menarik lainnya yang bisa kamu terapkan pada keuanganmu. Jadi, langsung saja daftarkan dirimu di Ternak Uang! Selamat berinvestasi, sampai jumpaa..



Posting Komentar

2 Komentar

  1. Investasi di sini lebih untung dan aman ya. Dari pada investasi di tempat yang kelihatannya bisa ngasih untung gede. Padahal endingnya zonk.

    BalasHapus
  2. Aku suka invest di P2P lending dulu, bunganya emang menggiurkan banget sih haha. Tp sekarang lagi main aman di reksadana tetap. Btw, aku pengen banget membership TU

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!