Cerbung: Driver Ojek Online & Penumpang Misterius (1)



Cerbung: Driver Ojek Online & Penumpang Misterius (1)
"Halo Wit, kamu lagi apa?" tanya Eza.

"Lagi ngomong sama kamu lah," jawabku apa adanya.
"Yee.. Serius kali Wit. Ntar malam nonton yuk. Aku yang traktir. Alhamdulillah tadi aku dapat tips ni dari costumer," ajak Eza semangat.
"Ih, tumben ni Za. Ayoklah. Kalau nonton sih aku nggak pernah nolak, haha.." kataku terbahak.
"Umm.. Kalau jadi pacar aku, kamu tolak atau terima?" sontak pertanyaan Eza membuat kami terdiam sejenak.
"Ah, pertanyaan macam apa itu, haha.. Udah ah, aku mau lanjutin kerja dulu," celetukku seolah santai.
"Haha.. Iya deh. Aku juga mau ke mall dulu nih, cari orderan, hehe.. Bye Wit," sambungnya.
"Semoga banyak orderannya ya Za. Bye," kataku pada Eza.
"Aamiin.. Thanks Wit," lalu terputuslah telepon kami.

Aku dan Eza dulu satu kampus. Tapi nggak dekat, kalau ketemu juga sekedar saling sapa aja, nggak pernah ngobrol panjang di satu meja.

Sementara aku, Wiwit. Adalah anak kantoran. Yang pergi kerja jam 7 pagi dan pulang jam 5 sore. Karyawan teladan sih aku tuh. Sudah 5 tahun aku mengabdi di perusahaan berbasis telekomunikasi itu.

Kami baru bertemu sekitar 1 bulan lalu. Saat aku tak sengaja order ojek online. Kaget juga sih pas lihat ternyata drivernya dia. Dan akhirnya berlanjutlah pertemanan kami sampai saat ini.

Waktu menunjukkan jam 7 malam. Tiba~tiba Eza menelponku.

"Halo Wit. Aku otw ke rumah kamu ya," ujarnya.
"Ah, ok Za," padahal aku sama sekali belum bersiap, lebih tepatnya aku lupa sih kalau mau nonton sama Eza, haha..

Setelah Eza sampai, kami langsung berangkat. Dan terjadilah sebuah obrolan.

"Wit, kamu nggak malu jalan sama aku?" aku kaget dengan pertanyaannya itu.
"Ya nggaklah. Kenapa kamu nanya gitu?" tanyaku balik.
"Ya siapa tahu kamu punya perasaan itu," responnya balik.

Ya sampailah kami di bioskop kesayangan di kota ini.

"Kamu mau nonton apa Wit?" tanya Eza.
"Apa aja boleh deh Za," jawabku.
"Ok. Toys Story 4 aja gimana?" celetuk Eza.
Aku tertawa kecil, "Tadinya aku juga mau bilang itu, tapi takut diketawain sama kamu Za," ucapku jujur.
"Lah, kenapa harus malu. Aku juga suka kartun kok, yaa yang berbobot sih ceritanya, plus ada adventurenya juga, seru," jelasnya singkat.
"Benar banget Za," aku membelanya.

Nggak lama menunggu, film pun di mulai. Sesekali aku merasa Eza memperhatikanku tertawa. Dan beberapa kali terjadi obrolan kecil mengenai film itu.

"Seru ya tadi. Aku salah satu penggemar Toys Story lho. Semuanya udah aku tonton, termasuk short movienya, haha.. Nggak kalah lucu sih itu," ceritaku setelah kami keluar bioskop.
"Aku senang kalau kamu senang Wit," ucap Eza pelan.

Agak canggung rasanya, aku mencoba mengubah suasana, "Eh Za, makan yuk. Kali ini aku yang traktir. Ayok," aku menarik tangannya.

Disana kami banyak bercerita.

"Btw Za, kamu udah berapa lama ngojek online?" aku membuka percakapan.
"Baru 2 tahun Wit. Alhamdulillah banyak pengalaman yang aku dapet dari ngojek ini. Jam kerjanya juga fleksibel. Dari pada harus pusing~pusing sama target, hehe.." jelasnya singkat.
"Wah, seru tuh. Cerita dong pengalaman apa yang kamu dapet," tanyaku lagi.

 "Banyak pengalaman yang aku dapat dari para penumpang. Banyak karakter yang aku temui. Aku jadi banyak belajar dari mereka. Bahwa don't judge a book by it's cover itu memang nyata," sambungnya lagi.

Dan aku bertanya lagi, "Misalnya kayak gimana tuh Za?"

"Aku pernah dapat penumpang yang tatoan, pakai rompi kulit, ya kayak preman gitu. Dari mulai naik motor sampai ke tujuan, ada mungkin lebih dari 20 kali dia maki~maki orang yang di telponnya itu. Tapi aku salut pas kita sampai, dia langsung minta maaf ke aku kalau tadi dengar semua percakapannya di telpon. Dan akhirnya dia ngasih tips ke aku," ceritanya.

Aku manggut~manggut senyum, "Berarti tuh orang masih tau sopan santun ya. Terus~terus yang buat kamu mantap untuk ngojek apa sih Za? Nggak takut tuh nanti kalau.. yaa amit amit sih.. ada apa~apa dijalan? Soalnya banyak juga kan cerita horor gitu," tanyaku penasaran.

~ B E R S A M B U N G ~




Posting Komentar

0 Komentar