Filosofi Hidup Bermain Layangan, Memaknai Secara Sederhana



Filosofi Layangan

Filosofi Hidup Bermain Layangan, Memaknai Secara Sederhana - Ada yang pernah main layangan? Seberapa jago sih kamu nerbangin layangan? Dilihat dari bahan-bahan membuat layangan sih nampak sederhana dan pasti mudah didapat ya. Tapi percayalah, menerbangkan layangan nggak sesederhana bahan-bahannya. Setidaknya kamu harus tahu teknik dasar untuk menerbangkannya, jadi bukan asal-asalan.

Anyway, kamu pernah mikir nggak sih, bahwa ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik dari bermain layangan? Coba deh kamu bayangin, mulai dari bikin layangan, saat mau nerbangin layangan, narik-ulur layangan, sampai cara mengendalikannya saat layangan sedang tinggi-tingginya, pasti selalu ada hubungannya sama kehidupan. Nggak percaya? Yuk lah, langsung aja kita bahas beberapa filosofi hidup bermain layangan.

1. Persiapkan layanganmu dengan sebaik mungkin, rangkai kerangkanya dengan rapi, dan ikat dengan kuat, agar layanganmu bisa terbang dengan maksimal.

~ Kita harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup, dan agar tidak mudah menyerah.

2. Semakin tinggi layangan terbang, maka akan semakin kencang pula angin berhembus.

~ Semakin tinggi kedudukan manusia, maka semakin besar pula godaan atau cobaan yang akan datang.

3. Menarik dan mengulur tali layangan, mengontrolnya agar tetap terbang dengan stabil.

~ Dalam hidup, kamulah yang bisa mengontrol dirimu sendiri. Keputusan apa yang hendak kamu pilih dan ke arah mana tujuan hidupmu.

4. Akan sangat menyenangkan bermain layang-layang bersama teman-teman, agar kita bisa saling belajar untuk menerbangkan layangan setinggi-tingginya.

~ Kita tidak akan bisa hidup sendiri, maka dari itu, kita sangat butuh bantuan orang lain, agar terus semangat mencapai cita-cita.

5. Tidak selamanya layangan akan terbang dengan mulus, akan ada angin yang berhembus tak menentu.

~ Dalam kehidupan ini, perjalanan menuju kesuksesan juga tidak selalu mulus, akan ada halangan dan rintangan yang harus siap kita hadapi.

6. Layangan yang terbang tinggi bisa putus kapan saja, dan akhirnya terbang entah kemana atau tersangkut entah dimana.

~ Tidak selamanya kita memiliki apa yang kita punya, akan ada saat dimana sesuatu itu harus pergi dan kita harus bisa ikhlas merelakannya.

7. Pegang dengan erat tali layanganmu agar tidak terlepas.

~ Kita harus selalu berusaha dalam hidup, dan selalu mengingatNya dalam keadaan apapun, agar yang kita lakukan selalu dalam ridhoNya.

Adalagi yang mau nambahin filosofi layangan? Atau mau cerita tentang pengalaman bermain layangan? Boleh dong komen di bawah. Semoga kita semua selalu dikasih kemudahan dalam menjalani hidup yaa.. Silakan berbagi ke media sosial. Terima kasih. Sampai jumpa..

Foto: kyndaerim
Ref: memecomic


Posting Komentar

15 Komentar

  1. Setuju sekali nih dengan filosofi layangan, memang sejatinya hidup itu kayak main layangan, apalagi dalam hubungan kita dengan orang lain, kudu tahu kapan narik, kapan diulur :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dah sama mbak Rey.. Perlahan menghindar dari ketidaknyamanan, eeaa :D

      Hapus
  2. Mantappp!
    Ini filosofinya related banget ❤

    BalasHapus
  3. Waduh, aku mau nambahin apalagi ya. Semua filosofinya udah ditulis 🤣
    Dan aku baru kepikiran, ternyata dari main layangan aja, banyak filosofi hidup yang bisa diambil ya.
    Terima kasih atas post-nya kak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Aku juga baru tahu belum lama ini.
      Makasih kembali kak Lia ^^,

      Hapus
  4. Layangan yang sudah putus tak perlu dikejar, tapi segera persiapkan layangan baru yang lebih baik dari layangan yang sudah putus agar tidak putus lagi. Maknanya, tidak perlu bersusah payah dengan yang sudah berlalu, hadapi tantangan ke depan. Jiaah, apa ya? Hahaha, aku dulu puas main layangan mbak waktu SD. Dan paling tidak suka mengejar layangan yang sudah putus. Bahiku lebih baik beli lagi layangan baru daripada ambil resiko mengejar layangan yang putus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah.. boleh boleh. makasih udah nambahin, :D
      Mungkin ngejar layangan itu bagian anak laki ya mbak, haha..

      Hapus
  5. Bener banget mbk. Ada banyak pelajaran yang bisa kita lihat dari hal-hal sepele di sekitar kita. Termasuk layangan. Semakin tinggi layangan, semakin susah mengontrolnya. Semakin tinggi kedudukan orang semakin susah juga mengontrol diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akan ada banyak godaan yg datang, betul betul..

      Hapus
  6. Kenapa baca layangan jadi keingetan saya cerita layangan putus atau apa ya, lupaa

    Makasih banget Mbak riski. ini filosofinya kok dalem banget. Saya belum pernah main layangan, jadi kurang memahami nih, *halahaselan

    Saking dulu permainan itu jender banget, jadilah layangan itu identik dengan permainan laki-laki. Sedih, jadinya saya belum pernah nyoba sama sekali, saya hanya jadi supporter kalau kakak saya lagi main sama teman-temannya.

    Padahal main layangan itu refresh banget yaaa. Menjadi pengendali atas apa yang kita pegang, bahkan jadi kreator juga kalo kita buat layangan sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan aku baru main layangan setelah aku punya anak laki-laki, wkwk..

      Iya beneran refresh, karena banyak angin, hehe.. Jadi auto kreatif juga ya pastinyaa ^^

      Serulah pokoknyah..

      Hapus
    2. aku juga belum pernah main layangan, cuma pernah nonton saja hahaha sedih ya! aku juga lupa kenapa sih, mungkin karena kurang tertarik saja ya...

      ternyata banyak ya filosofinya bermain layang2. Yang aku tahu selama ini ya cuma soal tarik ulur, trik agar sukses di segala bidang, tahu kapan harus maju, dan kapan harus mundur :D

      Hapus
    3. Nggak tertarik dan karena cewek kali yaa, yyuuk..

      Paragraf kedua kok kayak judul artikel gitu ya, hihi..

      Kapan tahu maju mundur dan bilang, cantik.. cantik :))

      Hapus
  7. Relate banget sama yang nomor 2. Semakin tinggi layangan terbang semakin kencang pula angin menerpa. Sehingga kita benar-benar harus menempa diri agar punya mental dan fisik sekuat baja

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!