Cara Mengatasi Anak Yang Mudah Marah





Halo semua. Kita bahas parenting lagi yuk. Masalah berikut pasti banyak dihadapi oleh para orang tua. Terkhusus pada anak-anak yang suka marah tanpa alasan yang terdkadang orang tua pun kurang mengerti.

Marah adalah senjata bagi anak untuk mendapatkan perhatian lebih atau bisa di bilang ingin di manja. Marah memang ada hal wajar yang dimiliki oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Kebanyakan anak-anak akan meluapkan amarah atau rasa kesalnya dengan cara menjerit, menangis, mengamuk, dan terkadang anak memadukan itu semua. Jika perilaku tersebut tidak terkendali atau agresif, maka kelak anak akan menjadi seorang yang tidak mau mengalah.

Apabila anak dalam keadaan marah, sebaiknya orang tua jangan malah membentak atau balik marah padanya. Bahkan sampai ada yang memberi hukuman, terutama terhadap fisiknya. Hal itu malah akan merusak pribadi anak.

Memiliki anak yang mudah marah, memang sangat menguji kesabaran dan cukup bikin frustasi yaa..

Langsung aja kita bahas tipsnya yaa..


1. Ketahui Penyebab Anak Marah

Jika melihat anak marah, sebaiknya tanyakan dulu kenapa dia marah. Ajak anak untuk duduk dan biarkan ia bercerita sebabnya. Entah itu karena masalah dengan temannya, atau terkadang cuma hal kecil seperti lapar, sakit atau hal lain yang terlihat sepele.

Makanya, orang tua harus terlebih dulu tahu penyebab anak marah.

2. Peka terhadap perasaan si kecil

Selalu perhatikan apa yang anak lakukan. Misalnya saja, ia sulit melakukan sesuatu saat belajar atau bermain. Bantulah ia dengan memberi penjelasan. Terkadang memang hal seperti itu yang membuatnya kesal dan lalu marah-marah.

3. Berkomunikasi dengan Baik

Jalinlah komunikasi yang baik dengan anak. Dengarkan keluhannya, lalu respon dengan baik. Karena pada dasarnya, anak memang selalu ingin diperhatikan.

Lakukan pendekatan dengan kasih sayang. Berikan nasehat yang baik. Jika komunikasi sudah terjalin dengan baik, maka nantinya anak akan mudah mengerti dan menyampaikannya dengan cara yang tepat.

4. Menjadi Panutan yang Baik

Sifat dan sikap anak akan terbentuk dari lingkungan terdekat mereka. Adalah tugas orang tua dan orang-orang terdekatnya untuk memberikan contoh perilaku yang baik terhadap mereka. Apabila di keseharian orang tua terbiasa marah-marah, maka jangan salahkan anak kenapa ia suka marah-marah. Atau melakukan kekerasan fisik, hal itu jangan sampai terlihat oleh anak. Karena akan berpengaruh buruk bagi perkembangan anak.

Jadi, orang tua dan orang terdekatnya harus dapat mengontrol emosi atau selalu berkata dan berperilaku yang baik-baik, agar anak mencontoh dan menerapkan dengan baik pula.

5. Hindari Tontonan dan Bacaan yang Mengandung Unsur Kekerasan

Ada baiknya perhatikan tontonan dan bacaan untuk anak. Karena anak sangat mudah menyerap apa yang ia lihat. Baik itu dari video, games, atau yang lainnya.

Lebih baik beri anak tontonan dan bacaan yang berbau edukasi. Seperti video cara berinteraksi yang baik, atau permainan yang mengasah kemampuan pribadi. Atau bisa juga mengajak anak untuk bermain dan beinteraksi bersama teman sebayanya.

6. Memberikan Larangan yang Logis

Biasanya orang tua melarang anak dengan mengatakan jangan, tidak boleh, atau yang lainnya. Kebanyakan anak-anak akan merasa kurang dipercayai. Maka dari itu, orang tua harus memberikan alasan kenapa ia tidak diperbolehkan melakukan hal tersebut. Apakah bisa terluka, terjatuh, atau hal lainnya yang membahayakan diri sang anak.

Itu tadi beberapa tips yang telah saya rangkum dari halosehat. Dan sebagian orang tua, saya akan sangat aware terhadap apapun yang dilakukan oleh anak.

Silakan berbagi jika bermanfaat. Terima kasih. Sampai jumpa..


Posting Komentar

5 Komentar

  1. wah poin terakhir sangat bagus, sedari dini sudah daiajarkan agar berpikir lebih dewasa :D

    BalasHapus
  2. Nice tips mba... emg susah klo ma anak yah... musti bawa bekal banyak sabar hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kalo nggak sabar, entah apa yg terjadi, hehe..

      Hapus
  3. kadang kala, anak yg kita rasa sudah baik budi pun, pernah melakukan hal² yg di larang ortu. intinya ya sabar sabar & sabar..

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!