Cerpen: Pedagang Online



- Cerpen: Pedagang Online - "Sepi banget sih, kok nggak ada yang nanya. Piye iki yo," keluh Yety dengan khas nada medoknya.

Ini kali pertama Yeti mencoba peruntungan sebagai pedagang online. Tapi dengan sistem dropship. Barang di kirim dari Jakarta. Pada dasarnya Yety memang belum pernah sama sekali mencoba sistem dropship ini.

Suatu hari ada pelanggan yang bertanya barang dagangannya.

"Harganya sudah termasuk ongkir belum sis ?"

"Barang belum termasuk ongkir sis," jawab Yety.

"Kira-kira berapa hari sampainya ya ?"

"Kurang lebih 2-3 hari," ujar Yety.

"Boleh deh sis. Saya pesan 10 pcs ya, buat seragam arisan."

"Wah, boleh boleh. Wes nanti saya inbox ya untuk totalnya," lanjut Yety.

Transaksi pun telah selesai.

"Ini bukti transfernya, tolong segera di proses yaa.."

"Baik sis, akan segera di proses. Makasih ya sis," seru Yety.

"Haduuh.. Kok aku deg-degan yo,"

Dan barangpun sudah di kirim dari Jakarta.
Yety lalu mengkonfirmasi kepada pembelinya.

"Halo sis, barangnya sudah saya kirim ya," ujar Yety.

"Loh, sis, saya kan belum kirim alamatnya. Jadi sis kirim kemana ?"

Yety bingung setengah mati, "Ya saya kirim ke alamat saya sis," jelasnya lagi.

"Lho, ini berarti dropship ya sis. Harusnya langsung ke alamat saya, gimana sih.. "

"Mati aku, piye iki," batinnya.

"Yaudah, berarti nanti sis kirim lagi barangnya ke alamat saya ya. Maaf saya juga luoa kasih alamat saya. Lah, sis nya juga nggak nanya sih."

Yety jadi mengerti, "Ooh.. Iya iya sis, saya paham sekarang, haha.." serunya.

Sang pembeli memaklumi sang penjual yang sedikit lambat berpikir.

"Haduh, mohon maaf ini ya sis. Saya pedagang online baru soalnya. Jadi belum begitu paham," ujarnya lagi.

"Ya sudah, saya tunggu barangnya datang ya. Lain kali tolong di pahami lagi ya sis gimana jualan online dengan sistem dropship itu. Biar pembeli juga nggak bingung, haha.." sang pembeli pun akhirnya mencairkan suasana.

"Iya sis, sekali lagi maaf yo, makasih sis," seru Yety menutup chat nya.


Posting Komentar

0 Komentar