Tips: Cara Ajarkan Anak 'Lepas' Diapers



- Cara Ajarkan Anak 'Lepas' Diapers - Hi Moms ! Kali ini Kyndaerim bikin kategori baru nih, judulnya tips, hehe.. Ya semoga aja bermanfaat yaa..

Untuk tips pertama ini saya akan berbagi tentang bagaimana cara ajari anak untuk nggak pakai diapers lagi ? Karena terkadang ada orang-orang yang menyeletukkan pertanyaan "Anaknya kok masih pakai pampers ?" atau "Udah 3 tahun kok belum lepas pampers sih?", suka gimanaaa gitu hati ini ya, haha..
Nah, syukurnya anak saya Rasyiid sudah nggak diapers-an lagi. Usianya sekarang 3 tahun 6 bulan. Di usia 1 tahun saya coba melatihnya untuk nggak pakai diapers selama di rumah. Kalau pergi-pergi masih tetep selalu sedia diapers di tas, hehe.. Hasilnya ya celananya basah terus dan pipis 'merajalela', karena waktu itu Rasyiid belum begitu jelas bicaranya.

Dari situ lama kelamaan Rasyid sudah agak begitu jelas bicaranya dan sudah mengerti untuk bilang kalau mau pipis. Walaupun itu celana udah basah duluan, haha.. dan itu sampai di usia hampir ke 3 tahun.

Sampai pada suatu hari saya mudik ke Medan, disitulah ibu saya memberi saran dan cara bagaimana agak Rasyiid benar-benar nggak perlu beli diapers lagi. "Mending buat beli susu" begitulah kata ibu saya.

Yaudah nggak usah lama-lama lagi. Langsung aja yuks baca cara-caranya :

1.  Ajarkan Minimal Usia 1 Tahun

Naah.. Ini tadi yang saya praktekkan. Latihan dirumah aja dulu. Resikonya ya moms bakalan capek buat ngepel lantai atau cuci sprei lebih sering, hehe.. Ajarkan dulu anak kita apa itu pis dan pup. Tempatnya dimana. Caranya bagaimana. Jangan bosan ya moms, agar anak mengerti lebih cepat.

Di poin ini moms harus lebih perhatian sama anak ya. Kalau bisa rutin mengajak anak ke kamar mandi untuk pis atau pup. Minimal 2 - 3 jam sekali. Moms perhatikan juga berapa banyak kira-kira air yang di minum sang anak atau makanan apa saja yang Ia makan. Sehingga moms bisa memperkirakan kapan anak harus pis/pup.

Mungkin ini akan kembali mengingatkan kita saat anak masih bayi ya.. haha.. Karena harus memberi ASI setidaknya 2 jam sekali, jadi mau nggak mau kita harus bangun malam juga. Hanya saja kalau di kasus ini kita cukup bangun setidaknya 2x di tengah malam. Misal, anak tidur jam 8 malam, sekitar 2 atau 3 jam lagi moms bisa angkat/gendong anak untuk ke kamar mandi. "Kalau anak terbangun gimana?" Atau "Kalau anak nangis gimana?" Bahkan ada juga "Capek dong gendong tiap malam" Helloo! Harus rela dong moms demi anak lepas diapres! Paham yaa.. hihi..

Eits! 'Paksa' disini maksudnya, sebelum tidur paksa anak untuk pipis dulu, biar nggak ngompol. Dan jangan lupa sekalian sikat giginya ya, hohoww..

Maksudnya, ada beberapa makanan dan minuman yang membuat intensitas pipis semakin sering. Misalnya teh, atau buah semangka, dsb. Moms harus perhatikan betul porsinya, jangan berlebihan ya..

Harus konsisten ya moms. Bukan hanya moms saja, ini adalah kerja sama orang tua agar anak lebih mandiri dan mengerti lebih dini terutama soal toiletry.

Sekiranya setelah anak berhasil melakukan tugas toiletrynya, berikan tepuk tangan, bubuhi dengan senyuman, dan juga pelukan.

Mungkin ini yang paling susah ya.. hehe.. Jangan pernah bosan dan jangan cepat emosi. Jika anak belum begitu mengerti tentang toiletry ini.

Percayalah moms, akan ada hasil terbaik di setiap perjuangan yang kita lakukan, hihiyy..

Semoga tips di atas bermanfaat ya moms. Atau mungkin moms bisa tambahin tips lainnya di kolom komentar. Karena berbagi itu indah.



Posting Komentar

4 Komentar

  1. Inti dari semua itu adalah sabar.
    Kalau ponakan saya lebih unik. Kalau mau pup maunya ya diapers tidak mau di WC.
    Tapi kalau buang air kecil mau dikamar mandi.

    BalasHapus
  2. Hai mba.. Kunjungan balik saya yg udh telat... Iya ya emg anak kudu dilatih dan diajarkan sejak dini supaya dia terbiasa.. Kl ponakan sy kl mau pup dia selalu keringatan di keningnya... Itu udh pertanda kl dia pup wk wk.. Maklum blom jelas ngomongnya msh 2 th tau" udah tercium sesuatu aja... Btw blognya unik ya mba semuanya gambarnya imut dan bergerak... Suka dehh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi.. ndak apa mba Hen. Kalo anak saya tiba-tiba diam tak bersuara, nah disitulah saya merasa curiga, wkwk..
      Btw, makasih mba Heni..

      Hapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!