Cerpen: Liburan



Cerpen: Liburan

"Si Danu maunya liburan ke Singapura. Terus aku maunya ke Bali. Nahlo, kok nggak kompak gini sih," sambil menggigit ujung pensilku, aku berpikir tentang liburanku bareng sahabatku, pusing.

Handphoneku berdering, "Dilaaaa..!! Kamu lagi dimanaaa..?? Aku udah nungguin nih di kafe si Ayu," teriak Danu di ujung telepon.

Aku beranjak pergi meninggalkan catatan liburan kami. Biasa dengan sling bag yang isinya handphone, dompet, handsfree dan powerbank.

"Jadi, liburan tahun ini kita mau kemana nih?" aku datang mengejutkan Danu.

"Etdah! Duduk dulu kali Dil, pesen~pesen dulu lah, ada kopi Bali, teh tarik, teh putar, teh celup, banyaklah, haha.." sambung Danu.

"Tau nih anak, buru~buru amat, amat aja selow santuy," lanjut Ayu.

"Ya habisnya udah dua tahun ini liburan kita gagal terus, kan KZL," celetuk kesalku.

Danu dan Ayu hanya tertawa.

"Udah ah, sekalian aja yang jauh, Singapura, kan keren tuh. Nanti kita foto~foto di patung singa itu sambil mangap~mangap kayak orang~orang, haha.." Danu tak mau kalah.

"Hello! Bali itu surga dunia lho Nu, bayangin deh pantai Kuta-nya yang eksotis, Tanah Lot yang legend, atau lihat tari Kecak-nya yang luar biasa bagusnya," jelasku sambil memperagakan apa yang aku jelaskan.

"Ah, mending kita tarik sedotan aja, kita bikin 4 sedotan, nah nanti sedotannya itu di isi kertas yang tulisannya Singapura sama Bali, setuju dong ya.." Lagi~lagi Danu tak mau kalah.

Ayu berpikir sejenak, "Biasa banget deh cara kalian. Gini aja, kita bikin vote sama orang~orang yang ada di sini, kan lebih menantang, gimana?" kata Ayu mencoba membuat ide super cemerlang.

Aku dan Danu manggut~manggut nampak setuju.

Akupun mengeluarkan kertas dan menuliskan tiga tempat tadi. Ayu menghitung pengunjung yang ada, dan Danu meminum kopi Bali-nya dengan santai.

"Udah ayo, kita bagiin sama semua," ajak Ayu.

10 menit berlalu, hasil vote sudah dalam genggaman tangan Danu.

"Baiklah, hasil vote akan di bacakan oleh teman kita Ayu. Kepada saudari Ayu dipersilahkan dengan beribu rasa hormat," kata Danu layaknya host dalam segmen serah terima hadiah.

Ayu pun membacakan satu per satu kertas vote yang terkumpul. Sampailah di ujung acara, Ayu akan mulai membacakan pemenang tempat liburan tahun ini.

"Dengan rasa hormat yang teramat sangat, saya mengumumkan pemenang tempat liburan 2019 jatuh kepada.." 

Kami berdua tampak tegang. Danu sampai meneguk kopi Bali-nya yang telah menghangat. Sementara aku komat~kamit kayak mbah dukun.

".. Pemenangnya adalaah.. Bali.." aku langsung teriak histeris dan mengejek Danu, "Daan.. Singapura.. Karena hasil vote seri. Demikian saya ucapkan terima kasih," Ayu melanjutkan percakapannya, tertawa dan kemudian berlalu.

Aku dan Danu terbengong, saling pandang.

"Gagal lagi nih liburan kita," lemasku berkata.

Danu tetap santai menyeruput kopi Bali-nya yang padahal sudah habis tak bersisa.

"Gaes, santuy aja lah. Mungkin ini cara Tuhan untuk nggak mengizinkan kalian liburan, karena adanya rencana lain yang lebih baik yang menunggu kalian di suatu hari, ya kan?" Ayu menghampiri kami lagi dengan membawa tiket ke Disneyland Hongkong.

Aku dan Danu tentu saja terkejut bukan main.

"Kalian ingatkan undian yang aku adain beberapa bulan lalu?" kami berdua mengangguk, "Nah, kebetulan aku dan team owner udah cabut nomor nih dari semua undian yang ada. Dan pas sekali, nama kalian berdua yang terambil. Untuk ke Bali dan Singapura, bisa next lah ya," jelas Ayu mengingatkan.

Aku dan Danu histeris kegirangan.

"Selamat ya. Nggak sia~sia deh kalian berdebat soal liburan," Ayu tertawa.

"Makasih banyak ya Yu. Pantesan aja ya kafe kamu makin rame, orangnya dermawan gini," sambungku memuji Ayu.

"Iya nih Yu. Murah rezeqy deh ya buat kamu dan team juga untuk kafe ini pastinya," lanjut Danu.

"Yeaay!! Hongkong! Woohoo!!"


Posting Komentar

0 Komentar