Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis' yang Berbuah Manis



Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis' yang Berbuah Manis


Memiliki anak-anak yang tumbuh dengan sempurna adalah dambaan setiap orang tua. Akan tetapi, kadang kali hidup yang dijalani, tidak sepenuhnya terjadi seperti yang diharapkan. Seperti misalnya di dalam sebuah keluarga, beberapa orang tua harus menerima kenyataan memiliki anak dengan gangguan autis.

Hingga saat ini, penyebab autisme masih belum diketahui secara pasti. Namun, dalam sebuah  penelitian menunjukkan kondisi autisme erat hubungannya dengan faktor genetik dan lingkungan sekitar. Pada beberapa tes pencitraan pun urut ditemukan bahwa pengidap autisme memiliki tumbuh kembang yang berbeda pada area otak.

Pengertian Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Gangguan ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami dan menanggapi dunia di sekitarnya.

Autisme biasanya disebut juga sebagai gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD). Istilah spektrum sendiri mengacu pada gejala dan tingkat keparahan penyakit ini yang berbeda-beda pada tiap penderitanya.

Gejala dan Ciri-ciri Autisme

Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis'
Gambar: Canva

Gejala autisme biasanya mulai terlihat pada anak-anak sebelum usia 3 tahun. Namun, ada juga beberapa kasus yang baru terdiagnosis pada usia yang lebih tua. Penyebab autisme sendiri belum sepenuhnya dipahami dan diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan melibatkan faktor genetik dan lingkungan. Tidak ada obat untuk autisme, tetapi ada banyak terapi dan dukungan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan anak autis.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri autisme:

1. Kesukaran dalam komunikasi dan interaksi sosial, seperti:

- Tidak menunjukkan kontak mata

- Tidak mengikuti petunjuk

- Tidak tertarik untuk bermain dengan orang lain

- Tidak menggunakan bahasa atau bahasa isyarat

- Kesulitan memahami emosi orang lain

2. Kebiasaan atau minat yang berulang, seperti:

- Bermain dengan benda-benda dengan cara yang sama berulang kali

- Menyusun benda-benda dalam pola tertentu

- Melakukan gerakan berulang, seperti mengayunkan tangan atau berputar

- Terpaku pada objek atau kegiatan tertentu

3. Perilaku yang tidak biasa atau menantang, seperti:

- Mengamuk atau tantrum

- Menendang atau memukul

- Mengganggu diri sendiri

- Menolak perubahan

Data Anak Autisme di Indonesia

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi autisme di dunia adalah 1 dari 160 anak. Jika mengacu pada data ini, maka diperkirakan ada sekitar 2,4 juta anak autis di Indonesia pada tahun 2023. Namun, data ini masih bersifat estimasi, karena belum ada data resmi dari pemerintah Indonesia. Data yang ada saat ini hanya berasal dari laporan dari puskesmas dan sekolah luar biasa.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2022 ada sebanyak 5.530 kasus gangguan perkembangan pada anak, termasuk gangguan spektrum autisme yang mendapatkan layanan di Puskesmas. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 4.389 kasus pada tahun 2021.

Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2022 ada sebanyak 144.102 siswa autistik yang terdaftar di sekolah luar biasa. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 133.769 siswa pada tahun 2021.

Dari data di atas, tidak semestinya hal tersebut dibiarkan terus menerus, anak autisme sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari keluarga, lingkungan sekitar, serta masyarakat luas. Tidak semua orang paham bagaimana harus bersikap dan bertindak terhadap penderita autisme. Bahkan, tidak sedikit yang berprasangka ke arah stigma yang buruk.

Mirisnya lagi, individu dengan autisme sering dijadikan obyek lelucon, menjadi bahan olok-olokan, dan yang paling parahnya adalah dianggap sebagai orang gila hingga dicap terkutuk dari sebuah keluarga. Astaghfirullahal'azim..

Light It Up Project, Asal Mula Kepedulian Autisme Menyebar Luas

Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis'
Kegiatan Light It Up Project Saat Car Free Day

Stigma, perundungan hingga perlakukan diskriminatif dalam kehidupan individu dan keluarga penderita autisme, membuat seorang perempuan bersama rekan-rekannya ingin mengubah pandangan tersebut. Selain itu, seringnya keterbatasan seseorang memahami autisme serta masih sangat asingnya untuk menerima perbedaan kondisi fisik dan mental seseorang, khususnya di Indonesia, begitu melatarbelakangi maksud baik mereka.

Adalah Alvinia Christiany yang lebih akrab disapa Avi ini mengawali gerakan Light It Up Project yang merupakan aktivitas jalan santai yang dilakukan bersama individu autisme beserta para orang tua atau pendampingnya. Diikuti sosialisasi autisme kepada masyarakat yang hadir pada Car Free Day di Sudirman, Jakarta. Kegiatan yang dilakukan pertama kali pada 30 Juli 2017 ini adalah merupakan tonggak perjuangan Avi untuk selanjutnya lebih melebarkan sayap Light It Up Project ke berbagai daerah Jakarta.

Tidak sampai di situ, dalam satu bulan sekali mereka mengadakan webinar, dan IG live bersama para ahli. Selain itu, beberapa kali pula mengadakan seminar yang semula hanya ditujukan untuk sukarelawan. Akan tetapi, seminar ini lalu dibuka untuk umum, karena melihat minat masyarakat yang cukup tinggi. Light It Up Project pun kemudian bertransformasi menjadi 'Teman Autis', sehingga dorongan untuk berkontribusi makin terarah, makin luas dan lebih nyata kepada banyak orang.

Mengenal Lebih Dekat 'Teman Autis' Bersama Alvinia Christiany

Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis'
Beranda Website 'Teman Autis'

Perjuangan Avi untuk mengajak masyarakat agar lebih dekat dan memahami lebih dalam tentang autisme, sehingga akan menciptakan kebersamaan yang lebih baik lagi. Tak hanya berjuang untuk memperkenalkan autisme, namun Avi dan juga 'Teman Autis' berusaha untuk menjadi jembatan informasi dan edukasi terkait segala hal tentang autisme.

Melalui hal tersebut, terciptalah website edukasi www.temanautis.com yang memberikan kemudahan kepada orang tua dan masyarakat, supaya dapat mendampingi anak-anak autis dengan lebih baik. Situs edukasi ini bahkan telah memiliki 100 mitra lebih termasuk klinik, sekolah, dan tempat terapi, hingga menyediakan layanan konsultasi online.

Sebagai Co-Founder 'Teman Autis' dan berperan sebagai Chief Content Officer (CCO), Avi yang merupakan lulusan desain ini kemudian bertanggung jawab penuh atas segala pembuatan konten sekaligus mengimplementasikan digital platform 'Teman Autis'.

Perjuangan 'Teman Autis' Berbuah Manis

Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis'

Berkat perjuangan mulianya mengembangkan 'Teman Autis', Alvinia Christiany berhasil menjadi satu dari enam pemenang Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia Awards 2022 yang merupakan bentuk apresiasi untuk anak bangsa dari PT Astra International Tbk.

Penghargaan ini diberikan bagi mereka yang memberi kebermanfaatan kepada masyarakat melalui 5 bidang, yakni pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, teknologi, lingkungan, dan satu kategori khusus kelompok dengan mewakili lima bidang tersebut.

Begitu banyak pelajaran yang dapat kita petik dari perjuangan Avi dan rekan-rekan bersama 'Teman Autis', bahwa ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mulai menginspirasi banyak orang, agar lebih peduli sesama, sekalipun dalam kondisi yang berbeda, dan yakinlah bahwa ke depannya kita dapat membawa perubahan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.


Ref: headline.co.id, kumparan.com, anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com, alodokter.com, pasiensehat.com



Posting Komentar

17 Komentar

  1. Gebrakan dari kak Alvi ini semoga gak ada lagi yang namanya bully²an apalagi terhadap autis ya. Karena membuka kesadaran juga apa sih sebenernya autis itu

    BalasHapus
  2. Keren Avi ini
    Melalui Teman Autis ini, ikut serta melakukan edukasi tentang autisme itu sendiri ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju kak,
      Jadinya sekaligus sosialisasi juga biar makin paham lagi soal autis

      Hapus
  3. Alhamdulillah ya kalau ada yang peduli terhadap anak autis dan mensosialisasikannya ke masyarakat. Soalnya masih ada yang belum paham apa itu autis, malah dikira aneh, padahal mereka anak istimewa.

    BalasHapus
  4. Masyaallah. Senangnya ada orang-orang seperti avi. Semoga menginspirasi banyak orang untuk memiliki kepedulian yang sama

    BalasHapus
  5. Keren sekali yang dilakukan Mbak Avi ini.
    karena sampai saat ini, banyak masyarat Indonesia belum bisa menerima sesuatu yang berbeda dan istimewa. Padahal anak-anak berkebutuhan khusus juga mempunyai kelebihan yang istimewa.

    BalasHapus
  6. patut diapresiasi kak Avi ini, dengan melalui Teman Autis, maka para orang tua akan lebih memahami tentang autisme dan juga dapat mendampingi anak2 autis dengan lebih baik lagi

    BalasHapus
  7. Apa yang dilakukan oleh Teman Autis ini membantu mengedukasi masyarakat tentang autisme ya mbak

    BalasHapus
  8. Salut banget sama orang-orang yang peduli dengan masalah Autis, salah satunya Mba Alvinia ini. Apalagi kalau di masyarkat ana-anak autis suka dipandang sebelah mata.

    BalasHapus
  9. saya punya temen yang memiliki saudara yang autis, sayangnya selalu "disembunyikan" di rumah. Padahal jika dioptimalkan kemampuan serta bakat dan minatnya pasti dapat berdaya dengan baik. Mantap kak Avi ini

    BalasHapus
  10. Jadi keinget sama tetanggaku yg autis dan mengarah ke reterdasi mental. apalagi pasca kehilangan Ayahnya, menyusul kemudian ibunya. Skrg tinggal sma kakaknya doangan :(( keren banget kak Avi ini

    BalasHapus
  11. Aku mau cari lebih dalam soal Teman Autis ini ah. Tetanggaku pny anak yg autis jg. Mslhnya kan mereka hdp nggak layak. Jd akses utk mendapatkan informasi bgs soal kyk gini tuh susah bgt. Jgnkan utk cari infornasi, bjat makan sehari2 aja udh susah.

    Emg pejabat desa nih hg hrs gercep mendata anak berkebutuhan khusus spt ini. Jd penanganan akan bs dipetakan dgn bgs. Anak pun dpt gizi dan penanganan sempurna. Salut buat perjuangan mbak Avi dan teman2 nih.

    BalasHapus
  12. Wah, keren banget sih Mbak Avi dan 'Teman Autis' bisa dapet penghargaan gitu! Bener-bener contoh bahwa perjuangan yang bermakna pasti bakal dapet hasil yang manis. Semoga ini jadi pemantik buat kita semua buat lebih peduli lagi sama sesama. Semangat terus buat Mbak Avi dan timnya! 👍

    BalasHapus
  13. Saya ada teman, dia perawat di salah satu Rumah sakit di Jember. Jadi salah satu aktivitas dia, menemani anak-anak autis sekaligus menguatkan para orang tua

    BalasHapus
  14. sedikit sekali pemudi yang peduli dengan penyandang autis, keren sih apa yang dilakukan kak Avi ini.

    BalasHapus
  15. Perjuangan yang tidak mudah untuk menjadi Ibu, apalagi dengan anak istimewa. Dan bersama Teman Autis yang diinisiasi oleh Alvinia Christiany, selain menguatkan para orangtua juga menciptakan lingkungan yang ramah kepada anak dan keluarga yang memiliki anggota keluarga autis.

    BalasHapus
  16. Alhamdulillah juga jaman sekarang isu autisme udh semakin banyak dimengerti orang yaa, diskriminasi autis pelan-pelan bisa berkurang, bahkan sharing2 orang tua dengan anak autis turut jadi pembelajaran parenting yang penting banget

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!