Alergi pada anak sering kali membuat khawatir para orang tua. Alergi merupakan gejala yang muncul akibat respons sistem imun tubuh, yang dikenal dengan alergen. Reaksi ini akan muncul apabila menyentuh sesuatu, terhadap jenis makanan tertentu, terhirup debu, hingga faktor udara.
Alergi pada anak umumnya disebabkan oleh jamur, makanan, debu, udara dingin, hewan, dan lain-lain. Alergi pada anak juga bisa disebabkan faktor dari kedua orang tua yang memiliki alergi. Hal ini akan menyebabkan 80 persen anak akan tertular. Sementara itu, jika hanya salah satu orang tua yang memiliki alergi, maka tingkat persentase tertular pada anak sekitar 40-50 persen saja.
Pengalaman Alergi pada Anak
Beberapa anak pasti pernah mengalami alergi. Sebagaimana yang pernah saya alami saat anak alergi terhadap susu sapi memasuki usia 2 setengah tahun.
Dok. Pribadi: Rasyiid 2,5 tahun saat alergi susu sapi |
Meski tidak begitu parah, karena alergi yang dirasakan hanyalah bersin dan batuk, tetapi tetap saja sebagai orang tua, saya merasa khawatir.
Jujur, saya tidak sampai berkonsultasi ke dokter, dan hanya melakukan beberapa pencegahan secara mandiri. Misalnya, mengganti susu sapi dengan susu kedelai, mengurangi aktivitasnya agar tidak lelah, mencegahnya bermain di luar dengan waktu yang terlalu lama serta pencegahan lainnya.
Sejak itulah, alergi pada anak saya berangsur membaik dan sangat jarang sekali kambuh, sehingga membuat tumbuh kembangnya tidak kalah dari anak-anak yang tidak alergi susu sapi.
Jenis-jenis Alergi Pada Anak
Terlepas dari banyaknya faktor penyebab alergi pada anak, berikut jenis-jenis alergi yang dapat menyerang anak, antara lain:
1. Alergi Makanan
Alergi pada anak dengan gejala gangguan pada usus yang mengakibatkan perut kram hingga diare yang terus berulang. Kondisi semacam ini umumnya terjadi karena makanan yang dikonsumsi anak. Gejala ini sering kali disertai sakit kepala, gelisah, badan lemas cenderung lesu.
Jenis makanan seperti telur, kacang-kacangan, ikan, susu, makanan laut, dan lain sebagainya, umumnya yang bisa menyebabkan alergi pada anak.
2. Alergi Bulu Hewan
Beberapa anak pasti senang bermain dengan hewan peliharaan. Hal ini juga bisa menjadi pemicu alergi pada anak yang disebabkan air liur, urine atau bulu hewan tersebut.
Salah satu gejala yang dapat timbul yaitu bersin-bersin, batuk, maupun bentol-bentol.
3. Alergi pada Pernapasan
Canva: Getty Image |
Anak usia 2-5 tahun, biasanya lebih rentan terserang alergi pada pernapasan mau pun hidung. Gejala umum yang biasa dialami yakni, batuk, bersin, hidung tersumbat dan berair disertai gatal, mata merah, berair, lingkar mata gelap, hingga susah tidur karena sulit bernapas.
Gejala semacam ini akan berlangsung hingga beberapa hari bahkan dalam hitungan minggu.
5. Alergi Obat
Cara Mencegah Alergi pada Anak
Canva: Getty Images Signature |
Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan sebelum anak terserang alergi dengan menghindarkannya dari hal-hal berikut, antara lain:
Pencegahan Melalui Hirupan
- Cegah anak terlalu dekat dengan hewan peliharaan, unggas, dan barang-barang yang terlihat kotor atau berdebu
- Tidak memakai alas karpet mau pun lapisan kain pada furnitur
- Rutin membersihkan rumah, bila perlu gunakan vacum cleaner untuk menyedot debu, minimal satu minggu sekali
- Hindari memberikan mainan berbahan bulu, dan sebisa mungkin cuci atau lap mainan anak sebelum dimainkan
- Buat larangan merokok di dalam rumah, atau hindari anak terkena asap rokok
Pencegahan Melalui Makanan dan Minuman
- Hindari berbagi makanan dan minuman dengan orang lain dari kemasan yang sama
- Hindari memakan dan meminum dari kemasan yang tidak tertutup
Pencegahan Melalui Udara
- Gunakan pakaian tebal, jaket dan masker, jika anak alergi terhadap udara dingin
- Atur jadwal anak beraktivitas, agar tidak terlalu lelah dan terhindar dari udara kotor
Pencegahan Saat dalam Kandungan dan Menyusui
- Pembatasan terhadap makanan saat ibu hamil dan menyusui (restriksi), hanya ketika anak menunjukkan gejala alergi
- Wajib memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia enam bulan
Siapa sih yang mau anaknya terlihat tidak sehat? Untuk itu, mari lebih memperhatikan tumbuh kembang anak serta mengetahui caranya menerima situasi dan kondisi terhadap sekitar.
Ayo, para orang tua untuk cek alergi pada anak sedini mungkin. Karena, pencegahan terbaik adalah dengan menghadirkan rasa kesadaran serta kepekaan yang tinggi terhadap kesehatan anak, sehingga potensi anak tidak terhambat.
Semoga artikel ini memberikan banyak manfaat ya. Sampai jumpaa..
23 Komentar
Anakku sering batuk2 gitu mbak tapi ga bersin. Sampai sekarang masih bingung dia alergi atau kenapa ya. Kalau alergi maka alergi makanan atau apa? Hmm baca ini lumayan tercerahkan
BalasHapusCoba konsultasi dokter aja, Mbak. Sehat terus yah si kecil.
HapusPaling gak enak memang berurusan dengan "bakat" alergi. Harus ekstra hati-hati menghindari pemicunya kalau gak mau zonk 😢
BalasHapusBetul, Mbak. Kalo memang ada alergi pada anak, mending cek ke dokter, deh.
HapusIya Mba, sampe aku sedia obat alerginya. Jadi kapan kumat bisa langsung dikasih pertolongan pertama.
HapusNah, iya. Sehat-sehat yah anak-anak, Mbak.
Hapusanakku yg pertama alergian, trutama karena makanan kemasan yg berpengawet, berperwarna buatan. Kadang alergi cuaca dingin/panas. Kalau udah terpicu, pasti asmanya kambuh atau kulitnya jadi bermasalah. Ga enak punya anak asma/alergi, harus serba hati2
BalasHapusYang semangat yah, Mbak. Semoga alergi pada anaknya bisa hilang total. Aamiin..
BalasHapusHirupani ini singktn atau nama metode dr ahli mbak? Beneran ya kita sbg ortu harus cermat bgt menyikapi kondisi anak biar tahu penyebabnya
BalasHapusThe real hirup-an, Mbak Niin, haha..
HapusBetul, Mbak, kalo alergi susu sih masih aman ya, karena bisa diganti susu lain, tapi kalo alergi makanan ini agak susah, gimana lagi kalo anaknya doyan makan apa aja, haha..
Anak temanku tiga orang alergi semua, mba. Kasian kalau makan apa apa mesti hati-hati. Makasih ya infonya mba, sangat jadi manfaat
BalasHapusAduh, kasian.. Tapi gapapa sih selama memang ada pencegahan. Semoga sehat selalu yah mereka.
HapusKembali kasih, Mbak En..
Isya juga punya alergi, untungnya bukan alergi susu sapi, dan mendeteksinya itu ngga mudaaah apalagi kalau anak dah makan apa ajaa hahah..
BalasHapusthanks mba info untuk deteksi alergi inii
Wah, kaget aku kalo Isya punya alergi makanan, haha.. sehat terus ya Isya dan ibook..
HapusBaru tahu ada alergi khusus pernapasan mba, kirain aku kegabung gitu hehe. Nambah ilmu nih. Anak bayi dan batita emang harus ekstra banget menjaga kebersihannya termasuk rumah,biar gak kena alergi. Makanan juga perlu diperhatiin dengan baik. Noted banget nih
BalasHapusYups.. intinya sih, tetep didampingi kalo lagi apa apa diumur segitu
HapusAnak2ku nih punya alergi tapi di rumah masih pelahara kucing dan ada karpet juga hiks. Kalau untuk makanan sih so far udah ga alergi
BalasHapusSemoga gpp yah, Mbak. Tetep dipantau aja dan rutin bersihin rumah, hihi..
HapusTernyata ada banyak alergi pada anak ya mbak. Saya tahunya dulu alergi makanan, minuman saja. Bahkan alergi obat juga ada lho ternyata. Yang sudah kalau alergi pada susu, anaknya teman suka sulit dapatkan susu formula yang khusus untuk dia
BalasHapusWah, bahaya juga ya. Coba untuk segera cek alergi pada anak aja, Mbak.
Hapusiya nie anakku ada alergi susu sapi memang bikin galau si tetapi sekarang terbiasa
BalasHapusCoba cek alergi pada anak aja, Mbak. Buat jaga-jaga. Semoga sehat selalu si kecil
Hapusjadi inget ponakanku punya alergi debu, kasian banget jadi ga bisa main sembarangan, emang harus dicek sedari kecil ya mbak, aku kayaknya dulu ga pernah perisa alegi :(
BalasHapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!