Masih tercium aroma pekat masa lalu yang indah
Yang terangkai penuh canda
Dan terungkap lewat tawa
Sungguh menguraikan bahagia
Menjadikannya tak sempat renungkan duka
Hilangkan semua jenuh yang melanda
Menerangkan jalan hati menuju kesempurnaan rindu
Segala perasaan kian tumbuh
Seiring dengan berjalannya waktu
Seperti membekukan segenap rindu
Yang tampak tak perlu, bagi mereka yang tak tahu
Bercerita dari hati ke hati
Tentang apapun yang mengganjal hati
Mengusik jiwa, bahkan raga yang terkadang kian lemah
Yang lama kelamaan akan terkikis oleh pilunya kejujuran
Nyaman yang terusik karena adanya kebohongan
Sungguh pahit dan membuat kebencian datang
Namun, tetap saja bayangnya membekas dalam ingatan
Setiap kali terpikir
Akan ada sedikit luka yang mampir
Karena sebuah keterpaksaan untuk meninggalkan
Meninggalkan hati yang sempat utuh
Lalu perlahan terlihat samar
Namun, belum benar-benar pudar
Hanya saja, bayangnya masih jelas tergambar
Sulit tuk menghapus
Sementara ini..
Ku biarkan terngiang dalam pikiran
Sampai nanti..
Jika telah datang pengganti yang kan mengisi hati
6 Komentar
Virus masa lalu belum berlalu sekarang ada covid19 lagi hehe.
BalasHapusSemangat mba... insya Allah yang terbaik sudah ditentukan oleh-Nya
Itu sih virus yg lagi viral, haha..
HapusIni cuma puisi kok bang, bukan isi hati, hehe..
Selain virus merah jambu, ada pula virus merah jambu dan kini virus corona. Virus-virusan :(
BalasHapusYah apapun itu, yg penting si virus jangan menjangkiti diri sendiri 😅
HapusAh, ngena banget deh puisinya buat saya yg susah move on, hikssssss!
BalasHapusHihihi.. Sabar yaa.. Masih banyak yang laen kok. Semangat! :D
HapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!