Cerbung: Monic Itu Doraemonku Part II



Nih sambunganyee..
Selamat membacaa..

“Habis bersihin kelas ya dek? Lama banget keluarnya”, ledekku.
“Hehe, maaf ya kak, tadi ada urusan bentar”.
“Udah kayak orang dewasa aja kamu banyak urusan”.
“Ini soal Doraemon loh kak”.
“Robot rakun itu lagii..”, dalam hatiku.
Karin melanjutkan ceritanya.
“Kakaknya temenku juga suka sama doraemon, yang keluar bareng aku tadi itu loh kak”.
“Yang tadi jemput temen kamu itu ya? Kakaknya suka Doraemon juga? Yang bener kamu dek?”, tanyaku yang entah penasaran atau sekedar bertanya.
“Iya kakaak. Kenapa sih?”.
“Ada juga ya orang dewasa yang suka Doraemon?”.
“Ya ada lah kak. Kakak ini gimana sih”, serunya. “Kak, yang ngebut dong, akunya udah laper banget niih”.
“Dasar tembem”, ejekku.
***
Aku masih memikirkan tentang gadis yang menjemput teman Karin sepulang sekolah siang tadi.
“Aku baru tau kalau ada juga gadis seumuranku yang menyukai robot rakun itu. Aku jadi ingin mengenal gadis itu. Apakah sifatnya juga kekanak-kanakan seperti layaknya Karin, seorang anak kecil yang menyukai Doraemon?”, pikirku yang tanpa sadar sambil menulis tulisan Doraemon lengkap dengan gambarnya.
***
“Vin, ternyata cewek yang aku kenal kemarin itu adalah mahasiswi transferan kampus seberang. Dan dia bakal masuk kelas kita”, cerita Yugo dengan semangat menggebu-gebu.
“Teruus, apa hubungannya sama aku?”, tanyaku terpaksa.
“Ya siapa tau aja kamu bakal kepincut sama tuh cewek. Cantik loh Vin. Gak bakal nyesel deh kamunya”, ujar Yugo sok tau.
Aku melanjutkan tulisanku dan tak begitu mendengarkan omongan Yugo.
“Vin, Vin..”, senggol Yugo.
“Apaan..”, aku masih asik menulis.
“Tuh cewek yang aku ceritain masuk kelas”.
Dengan gerakan mataku lambat, aku pun melihat ke arah gadis itu.
“Ya Tuhan. Gadis itu kan..”, dalam hatiku, dan pandanganku pun tak habis mengarah kepadanya sampai ia duduk dibangkunya, tepat dibelakangku.
“Tuh kaan.. Apa aku bilang, kamu suka kan liat diaa.. Sampai 180 derajat gitu ngeliatinnya”, bisik Yugo dan menyenggolku lagi.
Aku tersenyum dengan gigi putihku yang hampir terlihat menyeluruh.
***
Gadis itu bernama Monica. Gadis yang aku lihat disekolah Karin dan dia itu adalah kakaknya teman Karin yang menyukai aku, maksudku Doraemon.
“Apa mungkin ini jodoh? Atau mungkin hanya pertemuan semata yang terjadi tanpa sebuah kisah?”, pikirku sok puitis.
Aku tak tau, sama sekali tak tau apa yang sedang direncanakan Tuhan terhadap perjalanan cintaku. Tapi yang ku tau, aku ingin mendekatinya, tak peduli kesukaannya mengkoleksi apa atau apa, yang mungkin sedikit kekanakan itu, aku benar-benar tak peduli.
***
Baru saja aku memarkirkan vespa kesayanganku, dan pandanganku langsung menangkap sosok indah yang sedang berjalan dari parkiran, ya, itu Monic.
“Monic!”, teriakku.
Dia pun menoleh dengan wajahnya sedikit heran melihatku.
“Mau masuk kelas ya?”, dia mengangguk, namun wajahnya masih bingung.
“Oh iya, aku Kevin, teman sekelas kamu”, aku pun menyodorkan tanganku yang hendak bersalaman dengannya.
“Oh, iya iya, yang duduk didepan aku kan? Ada apa Vin?”, serunya.
“Gak ada apa-apa. Pengen jalan bareng aja sama kamu sampai ke kelas”, ujarku malu-malu.
Monic tersenyum. Lengkungan senyumannya itu loh, bikin gak nahaan.. Pengen cubit pipinya, khayalku.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Masih penasaran dengan kelanjutan hubungan Kevin dengan Monica?

Saksikan episode terakhirnya, hanya diblog ini


Posting Komentar

4 Komentar

  1. whahah
    dorameon..
    ehh doraemon..
    pinjem dulu mesin waktunya, biar langsung bisa liat lanjutannya ini
    :D

    BalasHapus
  2. ahaha..
    pake pintu kemana saja aja ubi, hihihii..

    BalasHapus
  3. -____-" T nya pergi kepasar tuh yaa??

    *cubittt

    BalasHapus
  4. eh..
    maaf..
    saya khilaf..

    ckck..

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih, sampai jumpa!